Page 579 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 579
"Aspirasi mereka yang meminta Gubernur untuk berkirim surat resmi kepada Presiden Joko
Widodo langsung saya penuhi. Hari ini surat dikirim melalui Mendagri ," ungkap Khofifah usai
ziarah ke makam Gubernur Jawa Timur pertama RMT Aryo Suryo di Magetan, Jum'at (9/10) pagi.
Khofifah mengatakan, isi surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Pemprov
Jawa Timur meneruskan aspirasi serikat buruh dan serikat pekerja untuk mengajukan
permohonan penangguhan pemberlakuan Undang-undang Omnibus Law yang telah
memperoleh persetujuan bersama antara Pemerintah dan DPR RI.
Selain itu, lanjut Khofifah, sesuai aspirasi mereka, Pemprov Jatim juga akan memfasilitasi
perwakilan buruh untuk berangkat ke Jakarta guna beraudiensi dan dialog langsung dengan
Menkopolhukam Mahfud MD dalam waktu dekat.
"Kami akan fasilitasi transportasi mereka ke Jakarta dan telah mengkomunikasikan ke Pak
Mahfud untuk menerima perwakilan buruh/pekerja asal Jatim awal minggu depan. Alhamdulillah
sudah terjadwal," jelasnya.
Terkait aksi pengrusakan yang dilakukan massa di area Gedung Negara Grahadi, Khofifah
mengungkapkan penyesalannya. Menurutnya, dalam proses demokrasi semua aspirasi secara
terbuka diberi ruang untuk diakselerasikan. Tetapi hindari pengrusakan fasum dan fasos
termasuk hindari anarkisme. Yang terjadi kemarin, Kamis (8/10) semoga tidak terjadi lagi di lain
waktu, mengingat fasilitas umum yang dirusak ini dibangun dengan uang rakyat.
Yang lebih miris lagi, tambah Khofifah, tidak sedikit anak kecil dan pelajar yang ikut serta dalam
aksi pengrusakan tersebut. Khofifah yakin anak-anak tersebut tidak paham dan tidak tahu apa
itu UU Cipta Kerja hingga detail per pasal yang dipersoalkan.
"Kalau tujuannya untuk menyampaikan aspirasi, unek-unek, dan tuntutan saya yakin aksi
pengrusakan itu tidak akan terjadi," tambah dia.
Khofifah mempercayakan Polda Jatim untuk melakukan pengusutan melalui proses penegakan
hukum secara tuntas dari dalang, provokator sampai dengan pelaku dibalik aksi anarkisme di
depan Gedung Negara Grahadi. (J-1).
578