Page 247 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 247

BANTAH PEMBAHASAN UU CIPTA KERJA TERTUTUP, LUHUT: TIDAK ADA YANG
              TERSEMBUNYI, SEMUA DIAJAK NGOMONG
              Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,Luhut Binsar Pandjaitanturut buka suara
              terkait polemik pengesahan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

              Undang-Undang yang juga dikenal Omnibus Law ini sempat menjadi polemik lantaran berbagai
              alasan.

              Satu di antaranya, dianggap terburu-buru karena pengesahan dilakukan di masa pandemi Covid-
              19.

              Kendati demikian, Luhut memastikan UU Cipta Kerja tidak dikerjakan buru-buru.

              Sebab, inisiasinya bahkan telah dilakukan sejak ia menjabat sebagai Menko Polhukam pada 2015.

              Kapolres Metro Bekasi Jelaskan Kondisi Anggotanya yang Positif Corona, Usai Jaga Demo UU
              Cipta KerjaKapolsek Muara Gembong dan 7 Anggota Polres Bekasi Positif Covid-19 Usai Amankan
              Demo UU Cipta Kerja"Jangan dibilang buru-buru. Saya ingin mundur sedikit ya. Sejak saya Menko
              Polhukam, Presiden sudah perintahkan itu.""Dia melihat, kenapa itu semrawut. Akhirnya kita cari
              bentuknya.""Dan ketemulah apa yang disebut Omnibus ini," kata Luhut dilansir dariKompas.com,
              Sabtu (17/10/2020).

              Luhut  menuturkan,  kala  itu  pemerintah  mengumpulkan  pakar-pakar  hukum  dalam  inisiasi
              Omnibus Law Cipta Kerja.

              Namun, pembahasan baru benar-benar dikerjakan lebih lanjut setelah Pilpres 2019.

              "Jadi tidak ada yang tersembunyi. Semua terbuka, semua diajak omong.""Tapi kan tidak semua
              juga bisa diajak omong. Ada keterbatasan," kata Luhut.

              Pengamat Transportasi: UU Cipta Kerja Tekan Pungli dan Beban APBN Bidang TransportasiKlaim
              UU  Cipta  Kerja  jadi  Solusi  Hadapi  Kompetisi  Global,  Moeldoko:  Presiden  Malu  Lihat  Kondisi
              IniLuhut mengatakan dalam pembahasannya, tidak semua pihak sepakat mengenai Omnibus
              Law ini.

              Ia pun mengakui itulah ciri demokrasi yang tidak pernah bulat.

              Sehingga ia memahami, Omnibus Law Cipta kerja memang tidak sempurna.

              Namun, ia memastikan kekurangan-kekurangan yang ada akan diatur dalam aturan turunan.

              Berupa  Peraturan  Presiden  (Perpres),  Peraturan  Pemerintah  (PP)  hingga  Peraturan  Menteri
              (Permen).
              "Kalau itu diperlukan untuk mengakomodasi kekurangan sana sini," kata Luhut.

              Moeldoko  yakin  UU  Cipta  Kerja  jadi  solusi  kerumitan  birokrasiDiberitakan,  Kepala  Staf
              Kepresidenan Moeldoko juga angkat suara mengenai polemik pengesahan UU Cipta Kerja.

              Moeldoko meyakini UU Cipta Kerja merupakan solusi terhadap rumitnya birokrasi dan regulasi
              yang selama ini menghambat investasi di Indonesia.
              Terlebih, ia mengatakan peringkat kompetitif (competitiveness index) Indonesia ada di bawah
              Malaysia dan Thailand.

              Sehingga, menurut Moeldoko, kondisi tersebut memungkinkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
              malu dan ingin membuat Indonesia bersaing dalam kompetisi global.
                                                           246
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252