Page 267 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 267

penyusunan berbagai peraturan turunan UU Cipta Kerja itu,Moeldokomempersilakan masyarakat
              untuk menyampaikan aspirasi dan berbagai masukan.
              Dia mengatakan pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan masih memberikan kesempatan
              dan  akses,  kepada  kalangan  pekerja  dan  buruh  untuk  ikut  memikirkan  bagaimana  mereka
              menanggapi isi UU Cipta Kerja. Menurutnya, UU Cipta Kerja merupakan sarana mengangkat
              martabat bangsa dalam kompetisi global. Eksistensi Indonesia sebagai bangsa yang maju harus
              ditunjukkan pada dunia.



              ADA 35 PP DAN 5 PERPRES UNTUK UU CIPTA KERJA, MOELDOKO AJAK PUBLIK
              KASIH MASUKAN

              Setelah disahkan DPR, Omnibus LawUU Cipta Kerjamasih harus dilengkapi sejumlah peraturan
              turunannya. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyebutkan ada 35 Peraturan Pemerintah
              (PP) dan lima Peraturan Presiden (Perpres) yang sedang disiapkan.

              Untuk    keperluang    penyusunan     berbagai    peraturan   turunan    UU    Cipta    Kerja
              itu,Moeldokomempersilakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan berbagai masukan.

              "Masih terbuka (untuk diakomodasi). Setidaknya akan ada 35 Peraturan Pemerintah dan lima
              Peraturan Presiden yang disiapkan sebagai tindak lanjut dari UU Cipta Kerja," ujar Moeldoko
              melalui keterangan resmi, Sabtu (17/10).
              Dia mengatakan pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan masih memberikan kesempatan
              dan  akses,  kepada  kalangan  pekerja  dan  buruh  untuk  ikut  memikirkan  bagaimana  mereka
              menanggapi isi UU Cipta Kerja. Menurutnya, UU Cipta Kerja merupakan sarana mengangkat
              martabat bangsa dalam kompetisi global. Eksistensi Indonesia sebagai bangsa yang maju harus
              ditunjukkan pada dunia.

              "Tenaga  kerja  kita,  buruh,  petani,  nelayan  tidak  boleh  kalah  dalam  persaingan.  Berlakunya
              undang-undang ini akan menandai berakhirnya masa kemarau bahagia," jelas dia.

              Lebih  jauh  dia  menjelaskan  di  seluruh  kawasan  Asia  Tenggara  saat  ini terjadi  sebuah  angin
              perubahan. Sehingga seluruh pihak harus sepakat untuk membuat bangsa Indonesia sebagai
              sebuah himpunan yang lebih sempurna.

              "Kita harus menjadi bangsa yang bisa mengantisipasi perkembangan lingkungan yang sangat
              dinamis," jelasnya.

              Terlebih, kata dia, dari sisi logistik Indonesia masih menjadi negara Asia dengan biaya logistik
              paling mahal, di mana angkanya mencapai 24 persen dari produk domestik bruto (PDB). Hal ini
              membuat Indonesia kalah bersaing dibandingkan negara Asia lainnya.

              "Sebut saja vietnam dengan biaya logistik 20 persen, Thailand 15 persen, Malaysia 13 persen,
              Jepang dan Singapura biaya logistiknya hanya delapan persen," ujar dia.

              Efisiensi dalam UU Cipta Kerja menurutnya akan memangkas ekonomi biaya tinggi. Maka itulah
              banyak perizinan panjang yang dipotong sehingga menutup peluang korupsi.

              "Akibatnya  UU  Cipta  Kerja  membuat  banyak  pihak  yang  'kursinya  panas'  karena  kehilangan
              kesempatan," ujarnya.

              Adapun  terkait  unjuk  rasa  yang  dilakukan  sejumlah  elemen  terkait  UU  Cipta  Kerja,  mantan
              Panglima TNI itu menekankan pemerintah tidak melarang penyampaian aspirasi atau pendapat.
              Namun dia menegaskan apabila penyampaiannya sudah mengarah pada perusakan, anarki, atau
                                                           266
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272