Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 109

tidak dapat Apple to Apple dibandingkan dengan periode sebelumnya. "Periode pertama tidak
              ada krisis seperti yang terjadi di tahun 2020 ini. Jadi cenderung kurang apple to apple untuk kita
              bandingkan," kata Ajib.

              Ajib menilai kinerja antar kementerian saat ini harus lebih dioptimalkan. Ia bahkan menyebut
              koordinasi antar kementerian cenderung lemah saat awal pandemi.

              "Sejak awal Maret, koordinasi antar lembaga dan kementerian terlihat cenderung masih lemah.
              Misalnya antara OJK, Kemenkeu, BI dan Kementerian teknis lainnya. Kondisi pandemi covid 19
              ini  mempertegas  ketidaksinkronan  langkah  dan  program  antar  kementerian  dan  lembaga,"
              jelasnya.

              Kemudian  Ajib  mencontohkan  Kementerian  Pertanian  dan  Kementerian  Perdagangan  dinilai
              terdapat kebijakan yang saling bertolak belakang sehingga membuat bingung dunia usaha terkait
              kebijakan  impor  beberapa  komoditas.  "Kemudian  antara  Kemenko  Perekonomian  dengan
              Kemenaker juga terlihat kurang sinkron dalam beberapa program teknis," kata Ajib.
              Oleh karenanya dijelaskan Ajib, dalam kondisi setahun terakhir, Ia melihat bahwa kekompakan
              yang  ada,  belum  optimal.  Tim  ekonomi  ditegaskan  Ajib  harus  bisa  lebih  menterjemahkan
              gagasan Presiden untuk penguatan sisi demand dan supply serta lebih banyak likuiditas yang
              mengalir  di  masyarakat  agar  terjadi  percepatan  pemulihan  ekonomi.  Sehingga  konstraksi
              ekonomi yang terjadi, tidak semakin dalam.

              Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi,
              Sanny  Iskandar  menyebut  jika  diperhatikan  dengan  Kementerian  Koordinator  Bidang
              Perekonomian yang diisi oleh Airlangga Hartarto tim ekonomi periode kedua Jokowi dirasa lebih
              terkoordinir.

              Meski demikian Sanny menilai masih ada Kementerian yang belum bisa mengikuti dengan cepat
              gerak dari langkah koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sayangnya Ia
              tak menyebut detil akan Kementerian mana yang dimaksud.

              "Kita harapkan menteri-menteri ekonomi di bawah koordinasi menteri koordinator perekonomian
              harus bisa lebih mendukung secara tim kerja keseluruhan," ungkap Sanny.

              Sanny menyampaikan bahwa dengan tim ekonomi saat ini pengusaha disebutkan cukup optimis.
              Namun kondisi pandemi yang datang tak terduga disebutnya menjadi faktor adanya perubahan
              ke  arah  bidang  kesehatan  dalam  artian  penanganan  pandemi."Posisi  menko  perekonomian
              dipegang oleh Pak Airlangga itu dari sisi pelaku usaha teman-teman di Kadin Apindo merasa
              cukup optimis karena dari sisi baik dan beliau memang cukup menguasai lama di DPR kemudian
              sebelumnya pengusaha, terakhir menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan sebagainya, tapi
              kan  akhirnya  kita  langsung  masuk  pada  situasi  pandemi  sehingga  Ia  memang  jadi  fokus
              perhatiannya berbeda seiringnya apa yang sudah dilakukan pembaruan-pembaruan di bawah
              koordinasi menko perekonomian," jelas Sanny.

              Sanny  menekankan  ada  satu  poin  yang  perlu  dicatat  yaitu  perihal  koordinasi  anatara
              Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim
              dan  Investasi  (Kemenko  Marves).  Ia  berharap  adanya  koordinasi  yang  lebih  baik  lagi  akan
              keduanya.

              "Bagaimana koordinasi antar dua Menko ini bisa menjadi catatan juga. BKPM ini juga orientasinya
              lebih ke investasi yang berhubungan erat dengan masalah perekonomian juga kan. Jadi kita
              harapannya supaya koordinasinya bisa lebih baik," imbuh Sanny.





                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114