Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 126

Ketentuan terbaru mengenai kebutuhan hidup layak (KHL) tertuang dalam Peraturan Menteri
              Ketenagakerjaan Nomor 18 Tahun 2020 yang menggantikan Permenaker Nomor 21 Tahun 2016
              tentang Komponen Hidup Layak.

              Berbeda dengan ketentuan terdahulunya, komponen KHL kini terdiri atas 64 jenis komponen.
              Bertambah dibandingkan jenis komponen pada aturan sebelumnya yang berjumlah 60.

              "Ada KHL yang bertambah, berubah, dan ada yang diperbaiki. Di antaranya penambahan televisi,
              pulsa, dan lainnya," kata Direktur Pengupahan Dinar Titus Jogaswitani melalui siaran pers, Senin
              (19/10/2020).

              Perubahan dan penambahan mencakup dipisahkannya komponen kopi dan teh dalam kelompok
              pangan; penambahan air minum galon; penambahan paket pulsa dan internet dalam komponen
              transportasi dan komunikasi; dan tambahan pengeluaran jaminan sosial sebesar 2 persen.

              Sesuai dengan Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, Plt.
              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  Haiyani
              Rumondang mengatakan bahwa terdapat amanat untuk peninjauan komponen dan Jenis KHL
              dalam  jangka  waktu  5  tahun  melalui  Peraturan  Menaker  dengan  mempertimbangkan
              rekomendasi Dewan Pengupahan Nasional (Depenas).

              Depenas telah menyelesaikan kajian peninjauan komponen dan jenis KHL pada Oktober 2019
              sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (4) Permenaker No. 21 Tahun 2016.

              Haiyani melanjutkan bahwa PP Pengupahan juga telah mengamanatkan penggunaan data BPS
              atau informasi harga dari berbagai survei yang dilakukan BPS dalam menghitung nilai KHL hasil
              peninjauan. Untuk selanjutnya perhitungan nilai KHL akan dilakukan oleh Dewan Pengupahan
              Daerah guna penetapan upah minimum tahun 2021.

              "Masa peninjauan KHL saat ini berbarengan dengan pandemi Covid-19 dan berdampak terhadap
              ekonomi, bukanlah kondisi yang diinginkan oleh semua pihak. Dalam kondisi saat ini, pemerintah
              masih  terus  mendengar  seluruh  pihak  terkait  dengan  formulasi  kebijakan  pengupahan  yang
              terbaik pada masa pandemi Covid-19," kata Haiyani.

              Dia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan ekonomi hampir
              seluruh sektor. Oleh karena itu, perubahan komponen dan jenis KHL yang telah ditetapkan tetap
              harus memperhatikan perlindungan pekerja/buruh dan kelangsungan berusaha.




























                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131