Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 128

PULSA DAN TV MASUK KOMPONEN PERHITUNGAN UPAH MINIMUM 2021

              Kementerian Ketenagakerjaan menambahkan empat komponen kebutuhan hidup layak (KHL)
              untuk menetapkan upah minimum pada 2021 mendatang. Semula, jumlah komponen KHL hanya
              berjumlah 60 jenis.

              Tambahan  komponen  KHL  ini  tertuang  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  18
              Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2016
              tentang KHL.

              Direktur  Pengupahan  Kemnaker  Dinar  Titus  Jogaswitani  mengatakan  beberapa  KHL  yang
              ditambah, di antaranya televisi dan pulsa. Nantinya, seluruh daftar komponen KHL yang baru
              akan menjadi acuan upah minimum tahun depan.
              "Dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tersebut, komponen KHL yang semula terdiri dari 60
              jenis kini berubah menjadi 64 jenis yang menjadi acuan KHL tahun 2020 dan dijadikan sebagai
              salah  satu  formula  penentuan  upah  pada  tahun  2021  mendatang,"  ungkap  Dinar  dalam
              keterangan resmi, dikutip Senin (19/10).

              Aturan  baru  soal  komponen  KHL  ini,  kata  Dinar,  akan  disosialisasikan  ke  anggota  dewan
              pengupahan  provinsi  dan  kabupaten/kota.  Tapi,  sejauh  ini  Kemnaker  belum  memberikan
              bocoran berapa upah minimum yang bakal ditetapkan tahun depan.
              Hal yang pasti, Dinar menyatakan pemerintah akan meninjau komponen KHL tiap lima tahun
              sekali.  Pasalnya,  kebutuhan  hidup  masyarakat  akan  berubah  seiring  dengan  perkembangan
              zaman.

              "Kenapa  setiap  lima  tahun  sekali?  Karena  pola  konsumsi  masyarakat  setiap  5  tahun  sekali
              berubah. Misalnya, apakah kebutuhan beras, gula atau baju tetap sama atau turun dengan lima
              tahun lalu dengan sekarang," jelas Dinar.

              Plt  Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja
              Kemnaker  Haiyani  Rumondang  mengatakan  pemerintah  akan  mendengarkan  aspirasi  dari
              seluruh lapisan masyarakat dalam menentukan upah minimum. Bukan hanya soal formulasinya,
              tapi juga kebijakan pengupahan di masa pandemi covid-19.

              "Masa peninjauan KHL saat ini berbarengan dengan pandemi covid-19 dan berdampak terhadap
              ekonomi.  Dalam  kondisi  saat  ini,  pemerintah  masih  terus  mendengar  seluruh  pihak  terkait
              formulasi kebijakan pengupahan yang terbaik di masa pandemi covid-19," papar Haiyani.

              Dari  sudut  pandang  buruh,  Haiyani  mendapatkan  penjelasan  bahwa  pandemi  covid-19  telah
              berdampak  pada  penurunan  pendapatan.  Walhasil,  buruh  sulit  memenuhi  kebutuhan  hidup
              keluarganya.

              Di  sisi  lain,  Haiyani  menambahkan  bahwa  pandemi  covid-19  juga  berdampak  buruk  bagi
              perusahaan. Pasalnya, permintaan menurun dan produksi terganggu karena keterbatasan bahan
              baku.

              "Karena itu diperlukan pemahaman seluruh pihak terhadap kondisi yang terjadi agar terjalinnya
              sinergitas seluruh pihak sehingga dapat melewati masa sulit ini (pandemi covid-19) dengan baik,"
              tutup Haiyani.




                                                           127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133