Page 211 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 211

memungkinkan bagi pemerintah menetapkan secara normal sebagaimana peraturan pemerintah
              maupun perturan perundang-undangan


              Ringkasan

              Jelang  penetapan  upah  minimum  2021,  serikat  pekerja/  buruh  menuntut  agar  komponen
              kebutuhan hidup layak (KHL) ditambah tahun depan. Sehingga, upah minimum juga ikut terkerek
              naik.  Presiden  Konfederasi  Serikat  Buruh  Seluruh  Indonesia  (KSBSI)  Elly  Rosita  Silaban
              mengatakan, pandemi bukan alasan untuk tidak menaikkan upah/ gaji pekerja di tahun depan.
              Mengingat, kondisi tahun ini sudah cukup sulit bagi pekerja terlebih dengan hadirnya RUU Cipta
              Kerja klaster ketenagakerjaan.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah sempat menyinggung soal soal
              penetapan upah minimum di tahun depan. Ia menegaskan, belum akan menggunakan RUU Cipta
              Kerja nantinya. Hal ini berkaitan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang masih negatif akibat
              pandemi. Selain itu, ia mengaku, telah mendapat masukan dari dewan pengupahan nasional
              mengenai penetapan upah minimum 2021. Penetapan diusulkan untuk mengikuti UMP 2020.



              BURUH MINTA UPAH MINIMUM 2021 TETAP NAIK

              Jelang  penetapan  upah  minimum  2021,  serikat  pekerja/  buruh  menuntut  agar  komponen
              kebutuhan hidup layak (KHL) ditambah tahun depan. Sehingga, upah minimum juga ikut terkerek
              naik.

              Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban mengatakan,
              pandemi bukan alasan untuk tidak menaikkan upah/ gaji pekerja di tahun depan. Mengingat,
              kondisi tahun ini sudah cukup sulit bagi pekerja terlebih dengan hadirnya RUU Cipta Kerja klaster
              ketenagakerjaan.

              "Saya kira itu bukan alasan. Sebab kalau itu terjadi (upah tidak naik, red) buruh akan semakin
              tersudut dan terpuruk," ujarnya, Ahad (18/10).

              Selain itu, kata dia, pemerintah juga harus berhitung. Bila upah tidak naik, maka konsumsi dan
              daya beli masyarakat akan semakin menurun. Apalagi saat ini, harga barang semakin tinggi. Hal
              ini tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

              "Kalau upah minimum tidak naik, perekonomian bakal semakin tenggelam nanti. Sekarang saja
              sudah minus," ungkapnya.

              Kondisi  ini  tentu  bisa  semakin  parah.  Mengingat,  banyak  pekerja  yang  dirumahkan  dan
              mengalami pemutusan hubungan kerja (P11K). Tentu ini menjadi masalah baru terkait konsumsi
              di grass roots.
              "Pemerintah dan pengusaha harus melihat ini sebagai cara untuk melindungi buruh," tegasnya.


              Kenaikan yang dituntut buruh tentu secara proporsional. Menurutnya, buruh juga memahami
              situasi saat ini. Namun, perlu digarisbawahi bila tidak semua perusahaan mengalami dampak
              buruk dari pandemi Covid-19 ini. Bidang manufaktur dinilai yang masih cukup stabil, tidak ada
              yang ditutup dan sangat sedikit pegawai yang dirumahkan.

              "Proporsional lah. Jangan tidak naik sama sekali," tuturnya. Terlebih, tahun depan KHL sudah
              naik dari 60 menjadi 64 komponen.


                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216