Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 APRIL 2021
P. 121

Nah,  besaran  upah  ini,  mengacu  pada  upah  yang  diperoleh  sebelumnya.  Namun,  dengan
              ketentuan batas atas sebesar Rp5 juta. Sehingga, apabola ada korban PHKyangbergaji di atas
              itu, maka nominal perhitungan akan tetap menggunakan Rp5 juta. Artinya, jika gaji Rp5 juta
              maka tiga bulan pertama yang bersangkutan akan menerima Rp2,25 juta. Selanjurnya, Rpl,25
              juta selama tiga bulan berikutnya.

              Adapun sumber pembiayaan dari JKP, kata dia, berasal dari iuran pemerintah pusat sebesar 0,22
              persen, sumber pendanaan rekomposisi iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 0,14
              persen dan Jaminan Kematian (JKM) 0,10 persen. Ketentuan dasar perhitungan upah ialah upah
              yangdilaporkan ke BPJamsostek dengan batas upah sebesar Rp5 juta.

              Ida  juga  menjelaskan  terkait  penerima  program  JKP  sesuai  dengan  UU  Cipta  Kerja.  Yakni,
              pekerja berkeinginan untuk bekerja kembali, pekerja yang memiliki masa iur paling sedikit 12
              bulan dalam 24 bulan serta membayar iuran 6 bulan berturut-turut sebelum terjadi PHK.

              Saat ini, lanjut dia, pihaknya terus mematangkan pelaksanaan program JKP ini dengan menyusun
              Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Per-menaker).  Kemudian  membangun  sistemyang
              mengintegrasikan sistem Sisnaker dengan Sistem BPJamsostek, serta integrasi data kepesertaan
              dengan Kemenko PMK.

              Terpisah,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengaku,  buruh
              menolak program JKP yang dibuat pemerintah. Sebab, program JKP dinilai melanggar UU BPJS
              yang tidak memperbolehkan adanya subsidi iuran antarprogram. Bila ini dilanggar, maka direksi
              BPJamsostek bisa terkena pidana 8 tahun.

              Selain itu, bila merujuk konvensi ILO, yang ada adalah program un employrnent insurance atau
              asuransi pengangguran. Di mana, iurannya berasal dari peserta asuransi pengangguran, bukan
              rekomposisi iuran JKK dan JKM.

              "Dengan rekomposisi iuran tersebut, maka suatu saat benefit atas manfaat JKK dan JKM pasti
              berkurang atau setidak-tidaknya stagnant," katanya.

              Kemudian, kata dia, buruh bisa dirugikan karena tidak ada kepastian siistainable manfaat dari
              program ini. Karena, bisa saja total iuran JKP tidak cukup lantaran hanya berasal dari rekomposisi
              iuran saja. Bukan dikumpulkan dari iuran baru yang benar-benar dari peserta JKP sebagaimana
              prinsip jaminan sosial.

              Belum lagi, bila di masa pandemi ini terus terjadi PHK. "Program JKP ini hanya lip Service dan
              akal-akalan agar buruh setuju omnibuslaw," ungkapnya, (mia/ jpg)

              D  Peserta  merupakan  WNI  yang  telah  diikutsertakan  dalam  program  jaminan  sosial  sesuai
              penahapan kepesertaan dalam Perpres 109/2013.

              a. usaha besar dan usaha menengah, diikutsertakan dalam JKN, JKK, JHT, JP, dan JKM

              b. usaha kecil dan mikro, diikutsertakan sekurang-kurangnya pada program JKN, JKK, JHT, dan
              JKM.

              B Belum berusia 54 tahun

              El Mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha, baik Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
              maupun Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)

              Q  Mengalami  PHK,  kecuali  PHK  karena  mengundurkan  diri,  cacat  total  tetap,  pensiun,  atau
              meninggal dunia



                                                           120
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126