Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 110

KEMNAKER SIAPKAN EMPAT RPP DARI UU CIPTA KERJA

              JAKARTA,  -  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah,  mengatakan  bahwa  Kementerian
              Ketenagakerjaan  segera  menyusun  Rancangan  Peraturan  Pemerintah  (RPP)  sebagai  aturan
              turunan atas Undang-Undang Cipta Kerja. Empat RPP yang menjadi peraturan turunan dari UU
              cipta  kerja  yaitu  RPP  tentang  Pengupahan,  RPP  tentang  Tenaga  Kerja  Asing,  RPP  tentang
              Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dan RPP tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              "Kami menyiapkan empat RPP sebagai turunan dari UU Cipta Kerja. Kalau di UU Cipta Kerja itu
              kan  kita  punya  waktu tiga  bulan, tapi  lebih  cepat  kan  lebih  baik,"  ucap  Ida  Fauizyah  dalam
              pernyataan resmi yang diterima pada Selasa (20/10).

              Ida  mengatakan  untuk  penyusunan  RPP,  pihaknya  sudah  mematangkan  konsep  di  internal
              Kemnaker dan sudah berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait. Dalam penyusunan
              RPP  ini,  pihaknya  memastikan  keterlibatan  stakeholder  ketenagakerjaan,  yakni  dari  Serikat
              Pekerja/Buruh dan pengusaha.
              "Sosialisasi kepada Pemda melalui dinas-dinas naker juga sudah dan akan terus kami lakukan.
              Ini penting karena dinas adalah ujung tombak informasi dan layanan warga di daerah. Minggu
              ini sudah start. Mudah-mudahan akan bisa selesai lebih cepat dari target," ucap Ida.

              Kemnaker  mendorong  seluruh  jajaran  pemerintah  agar  bersiap  mentransformasi  diri  untuk
              menjalankan UU Cipta Kerja. UU Cipta Kerja ini mengubah banyak hal dalam penyelenggaraan
              pemerintahan. Pelayanan kepada warga harus berkarakter 4 Lebih yaitu lebih cepat, lebih murah,
              lebih aman dan lebih berintegritas.

              "Melalui UU Cipta Kerja ini, saya yakin akan ada perubahan yang signifikan dalam pengelolaan
              ketenagakerjaan," ucap Ida.

              Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi
              Sukamdani, mengatakan metode omnibus law telah diterapkan di banyak negara secara parsial.
              Di Indonesia sendiri, metode yang diterapkan dalam menyusun UU Cipta Kerja ditujukan untuk
              menciptakan lapangan kerja. Selama ini penciptaan lapangan kerja formal menurun meskipun
              investasi mengalami kenaikan. Ia pun menyatakan, UU Cipta Kerja lahir salah satunya untuk
              mengatasi persoalan tersebut.
              "Ini  adalah  salah  satu  langkah  pemerintah,  khususnya  dari  Presiden  Jokowi  yang  harus  kita
              apresiasi," ucap Hariyadi Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)
              Yorrys Raweyai, mengapresiasi langkah pemerintah untuk membahas aturan turunan UU Cipta
              Kerja dengan melibatkan stakeholder .

              "Dengan proses dinamika yang ada di bangsa ini, mari kita kalau sepakat sebagai stakeholder ,
              samakan persepsi, satukan idealisme, komitmen kita, untuk kepentingan bangsa dan negara,"
              ucapnya.
              Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).















                                                           109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115