Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 105
Judul Pandemi Plus Resesi, Pengusaha Sebut Kenaikan UMP di 2021 Tak
Memungkinkan
Nama Media sindonews.com
Newstrend Peraturan Upah Minimum
Halaman/URL https://ekbis.sindonews.com/read/202804/34/pandemi-plus-resesi-
pengusaha-sebut-kenaikan-ump-di-2021-tak-memungkinkan-
1603213833
Jurnalis Hafid Fuad
Tanggal 2020-10-21 00:10:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Sarman Simanjorang (Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia
(Hippi) DKI Jakarta) Kondisi dunia usaha saat ini sangat tidak memungkinkan UMP dinaikkan.
Beban pengusaha sudah sangat berat, mampu bertahan selama pandemi ini saja sudah
bersyukur. Jika UMP dinaikkan akan sangat memukul pengusaha dan mendorong pengusaha
semakin terpuruk
positive - Sarman Simanjorang (Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia
(Hippi) DKI Jakarta) Kita berharap agar teman-teman Serikat Pekerja dapat memahami kondisi
ini dan tidak menuntut kenaikan UMP yang berlebihan dalam situasi dan kondisi ekonomi yang
sudah masuk resesi
positive - Sarman Simanjorang (Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia
(Hippi) DKI Jakarta) Pertumbuhan ekonomi 2021 akan mencapai target di kisaran 4,54 - 5,5%
dengan inflasi yang terkendali maka kenaikan UMP 2021 akan semakin terbuka sesuai yang
diharapkan
Ringkasan
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman
Simanjorang menilai, berdasarkan data pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun 2020, maka
kenaikan Upah Minimum Propinsi (UMP) 2021 diperkirakan 0%.
Mantan anggota Dewan Pengupahan 2010-2019 itu menyebut hal itu sesuatu yang wajar karena
pandemi Covid-19 telah memukul dunia usaha, di mana banyak UKM yang tutup, terjadi PHK
dan pekerja dirumahkan. Dari sisi cash flow para pengusaha juga semakin mengkawatirkan dan
akhirnya daya beli masyarakat menurun.
104