Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 54

November UMP harus disahkan. Mudah-mudahan, seminggu ini selesai, musyawarah cari yang
              terbaik. Usaha tetap jalan, pekerja buruh tetap dapat gaji yang layak untuk bisa berjalan di
              tengah deraan Covid-19," katanya

              Dia  menilai  skema  penurunan  UMP  tentu  tidak  diharapkan  oleh  serikat  buruh.  Karenanya,
              pihaknya akan terus melakukan konsolidasi terbaik supaya bisa ditempuh kesepakatan terbaik
              dari berbagai pihak terkait.

              "Nah  penurunan  ini  kan  pasti  tidak  mau  paia  pekerja  dan  serikat.  Ini  yang  harus  kita
              konsolidasikan di Dewan Pengupahan yang terdiri dari unsur serikat pekerja dan pengusaha. Kita
              cari win-win solution yang terbaik. Kemudian di konsolidasi ini, saya akan minta dinarasumberi
              dari Kemenaker minimal eselon dua, setingkat direktur hadir, untuk bisa jelaskan kepada kita
              semua," katanya.

              Pembahasan  UMP  di  dewan  pengupahan  tingkat  pusat,  katanya,  diserahkan  kepada  tingkat
              provinsi. Pengupahan ini akan menentukan, apakah akan mengacu pada peraturan lama atau
              mencari solusi lewat musyarawah. "Kita cari win-win solution, bagaimana dari pihak pengusaha
              dan serikat, kan negara kita negara musyawarah," ujarnya.

              Keinginan serikat pekerja agar UMP naik minimal 8% seperti tahun sebelumnya dinilai Rachmat
              akan direspons berbeda-beda oleh
              Kaiau lihat sekarang di Jabar, inflasinya minus atau deflasi, kemudian pertumbuhan ekonominya
              juga minus lumayan besar ya.

              pengusaha. Mereka yang sanggup akan menyepakati, sementara pengusaha yang keberatan
              diprediksi  memilih  menutup  usaha.  "Hal  ini  akan  berdampak  pada  penambahan  angka
              pengangguran yang sudah tinggi, tambah tinggi lagi."

              Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil  mengatakan  kesepakatan  UMP  masih  terus  dibahas
              mengingat pihaknya masih memiliki cukup waktu sebelum menetapkan 1 November mendatang.

              "Upah itu kesepakatan. Kesepakatan itu sedang dibahas sampai sebelum tanggal 1 [November],"
              katanya.

              Menurutnya  besaran  UMP  2021  akan  mengambil  upah  paling  rendah  dari  kabupaten/kota
              tertentu.  Dia  sendiri  menilai  angka  UMP  tidak  akan  menimbulkan  gelombang  penolakan
              mengingat penentukan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). "Yang ramai itu UMK," ujarnya.
              Dia mengaku kemungkinan upah 2021 tidak mengalami kenaikan bisa saja muncul mengingat
              saat ini ada wacana di Dewan Pengupahan Nasional untuk tidak menaikkan upah. Menurutnya
              keputusan naik atau tidak naik tetap harus melalui kesepakatan buruh dan pengusaha agar tidak
              ada penolakan.
              "Yang penting kesepakatan itu didapatkan tanpa ada dinamika lagi. Karena kita sudah lelah, pak
              kapolda sudah kurus begitu. Demo-demo omnibus law dll. Saya berdoa. Dan saya koordinasikan
              Sekda tim pemulihan agar komunikasi betul-betul harus saling paham," tuturnya.

              Saat ditanya kapan kesepakatan terjalin, pihaknya masih menunggu laporan dari Kepala Dinas
              Tenaga Kerja dan Transmigrasi. "Belum ada keputusan. Kepala dinas saya masih rapat dengan
              tim pengupahan buruh dan pengusaha"(k57)







                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59