Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 178

AKTIVIS BURUH TEMUI KETUA DPD RI BAWA ASPIRASI TERKAIT RUU CIPTA
              KERJA
              Laporan  Wartawan  Tribunnews.com,  Chaerul  Umam    ,  JAKARTA    -  Aktivis    buruh    yang
              merupakan perwakilan Tim Teknis RUU Cipta Kerja dari 4 konfederasi Serikat Buruh yaitu KSPSI,
              KSBSI,  KSPN,  KSARBUMUSI  dan  2  Federasi  Serikat  pekerja  Perkebunan  Nusantara  dan
              Perkayuan dan Kehutanan Indonesia bertemu dengan Ketua  DPD RI  La Nyalla  Mattalitti Rabu
              (26/8/2020).

              Selain  La Nyalla  ,  buruh  juga diterima oleh Ketua Komite II  DPD RI  Yorrys Raweyai.

              Dalam kesempatan tersebut, mereka menyampaikan pada Ketua DPD RI agar hak-hak pekerja
              buruh tetap diperhatikan sesuai semangat UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

              "Setelah kemarin kami mendatangi pimpinan DPR RI dan juga MPR RI maka giliran sekarang
              kami temui Ketua DPD dan pimpinannya. Kami tetap membangun dialog sosial dengan semangat
              kami membawa aspirasi kawan-kawan  buruh  agar menjadi perhatian saat pembahasannya di
              parlemen," kata anggota Tim Teknis Tripartit RUU Ciptaker Klaster Ketenagakerjaan mewakili
              unsur Buruh Arnod Sihite kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

              Dijelaskan Wasekjen DPP KSPSI pimpinan Yorrys Raweyai itu, aspirasi kepentingan  buruh  yang
              perlu  menjadi  perhatian  dalam  pembahasan  RUU  CIptaker  misalnya  isu  seperti  upah,
              Outsourcing, dan PHK Pesangon agar tetap dipertahankan.

              "Semangatnya harus sesuai dengan UU 13 Tahun 2003 atau lebih baik dari situ," ucapnya.

              Selain itu, dia juga meminta kepada DPR RI agar kualitas tenaga kerja Indonesia dapat terus
              ditingkatkan termasuk melalui kebijakan anggaran pelatihan.

              Sehingga angkatan kerja Indonesia dapat terserap dengan baik di pasar kerja.

              Menurut anggota LKS Tripartitnas tersebut, dengan keahlian yang dimiliki pekerja  buruh  akan
              memiliki daya saing sehingga dapat lebih produktif dan tentu saja berdampak bukan saja pada
              peningkatan kualitas diri dan kerja tetapi juga ikut memberi kontribusi pada upaya penyehatan
              dunia usaha.

              Sampai saat ini terdapat 70 persen pekerja  buruh  Indonesia dengan tingkat pendidikan SD dan
              SMP yang bekerja di sector padat karya dan pekerja sektor informal.

              "Sehingga  peningkatan  kualitas  ini  menjadi  catatan  kami  yang  harus  diberi  perhatian  dalam
              pembahasan RUU Ciptaker ini," katanya.

              Ia  dan  segenap  aktivis    buruh    juga  berharap  agar  Indonesia  bisa  segera  keluar  dari  krisis
              kesehatan terkait pendemi Covid-19 dan krisis ekonomi karena terjadi pelambatan di berbagai
              sektor.

              "Semoga saja hadirnya RUU Ciptaker yang kita harapkan berpihak kepada pekerja  buruh  dan
              kepentingan nasional umumnya ini nantinya mampu mempercepat bangsa ini keluar dari krisis-
              krisis yang kita hadapi saat ini. Kita ingin agar dunia usaha bisa bergerak lebih baik lagi dan itu
              tentu salah satu faktor pentingnya adalah hadirnya RUU Ciptaker yang bukan saja mengakomodir
              kepentingan  buruh  tetapi juga memberi kenyamanan dan kepastian pada para pelaku usaha,"
              pungkas Ketua Umum FSP PPMI SPSI itu..






                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183