Page 294 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 294

PEKERJA DI SOLO MULAI TERIMA BANTUAN SUBSIDI UPAH

              Sejumlah pekerja di Kota Solo mulai menerima bantuan subsidi upah sebesar Rp 2,4 juta yang
              dibagi menjadi dua tahap.

              "Tadi malam saya cek di ATM, uangnya sudah masuk tetapi belum saya ambil," kata salah satu
              penerima Didik Andrianto seperti dilansir dari  Antara  usai mengikuti pertemuan antara Presiden
              Joko Widodo dengan penerima bantuan subsidi upah yang dilakukan secara virtual di Solo pada
              Kamis (27/8).

              Didik, petugas kebersihan di RS Oen Kandang Sapi Surakarta itu mengatakan, bantuan subsidi
              upah tersebut sangat berguna untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Meski belum memiliki
              keluarga,  warga  Kabupaten  Karanganyar,  Jawa  Tengah  itu  mengatakan,  bantuan  akan
              digunakan untuk membantu kebutuhan kedua orang tuanya.

              Penerima  lain,  Wahyu  Ardani  mengatakan,  bantuan  subsidi  upah  tersebut  sangat  berguna
              baginya  yang  sempat  menghadapi  penyesuaian  gaji  akibat  pandemi  Covid-19.  Petugas
              administrasi Rumah Sakit Panti Waluyo itu mengatakan, meski tidak banyak, penurunan gaji
              yang diterima berpengaruh pada rumah tangga.

              "Tidak  terlalu  signifikan  tetapi  ada  pengaruhnya.  Jadi  subsidi  ini  sangat  bermanfaat  untuk
              tambahan kebutuhan pokok sehari-hari," kata Wahyu Ardani.

              Sementara itu, Pejabat Pengganti Sementara Kepala Kantor Cabang BP JAMSOSTEK Surakarta
              Bambang  Margono  mengatakan,  sejauh  ini,  dari  6.936  badan  usaha  yang  terdaftar  sebagai
              peserta BP JAMSOSTEK di Solo, masih terdapat 1.938 badan usaha yang belum menyetorkan
              nomor  rekening  pekerjanya.  Dari  badan  usaha  yang  belum  menyetorkan  nomor  rekening
              tersebut, potensi jumlah pekerja sekitar 15.000 tenaga kerja.

              "Sebetulnya kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak badan usaha, tetapi sampai saat
              ini mereka belum melakukan  update  . Kami upayakan agar mereka mau melakukan  update  ,
              masih ada waktu sampai 31 Agustus," kata Bambang.

              Dia  menambahkan,  komunikasi  sudah  dilakukan  BP  JAMSOSTEK  baik  melalui  telepon,  email,
              maupun    whatsapp    .  Berdasar  data,  dari  badan  usaha  yang  belum  melapor  kebanyakan
              merupakan kategori usaha mikro dan kecil.

              "Kurang tahu juga kendala dari mereka, kami WA, telepon, email mereka tidak respons. Jadi
              memang agak susah, begitu dikontak mereka bilang iya tapi belum, kalau  update  kan mereka
              yang melakukan," ujar Bambang.

              Terkait hal itu, pihaknya mengimbau jika memang kesulitan memasukkan data, bisa melakukan
              komunikasi untuk selanjutnya bisa didampingi BP JAMSOTEK. "Atau bisa kirim data ke kami.
              Yang jelas pekerja tidak bisa secara personal datang ke sini, karena kami tidak tahu peserta ini
              betul karyawan atau tidak, kalau badan usaha kan sudah pasti tahu ini pekerjanya. Harus tetap
              kolektif oleh perusahaan," ucap Bambang.

              Saksikan video menarik berikut ini:  Editor : Latu Ratri Mubyarsah  Reporter : Antara   .












                                                           293
   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299