Page 807 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 AGUSTUS 2020
P. 807
Pada hari ini, Kamis (27/8/2020), pemerintah mulai menyalurkan subsidi gaji melalui rekening
pribadi penerima manfaat, tetapi belum seluruhnya.
"Pada senin 24 Agustus 2020 lalu kami telah menerima 2,5 juta data calon penerima yang telah
divalidasi dan diverifikasi oleh BPJS Ketenagakerjaan sebagai batch pertama," kata Ida dalam
peluncuran Program Subsidi Gaji di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Proses penyaluran bantuan untuk para pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta ini dilaksanakan
melalui bank penyalur yang terhimpun dalam Himpunan Bank Negara (Himbara).
Penyaluran bantuan subsidi gaji atau upah ini diberikan kepada pekerja atau buruh sebesar
Rp600.000 per bulan selama 4 bulan dengan total Rp2,4juta dan dicairkan dalam dua tahap
pencairan masing-masing sebesar Rp1,2 juta.
Dari total 2,5 juta penerima gelombang pertama, sebanyak 700.000 lebih berada di rekening
Bank Mandiri. Kemudian sebanyak lebih dari 900.000 berada di BNI, sedangkan BRI dan BTN
masing-masing melaporkan sekitar 600.000 rekening dan 200.000 rekening.
Sebelumnya, Ida berharap para penerima subsidi gaji menggunakan uangnya untuk belanja
produk dalam negeri. Dengan begitu tujuan program ini yakni untuk mempercepat pemulihan
ekonomi nasional dapat tercapat secara optimal.
"Harapan saya kepada teman-teman pekerja yang akan menerima program ini, saya minta
belanjakanlah uang ini untuk membeli produk-produk dalam negeri, belilah hasil karya UMKM
kita," kata Ida.
Adapun, kriteria penerima subsidi gaji diatur dalam Permenaker nomor 14 tahun 2020. Di situ
tertera bahwa yang berhak menerima adalah pekerja atau buruh yang mendapatkan subsidi
harus berstatus warga negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan nomor induk
kependudukan.
Pekerja juga harus terdaftar sebagai peserta BPJS aktif sampai dengan bulan Juni 2020. Calon
penerima juga merupakan peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan yang
membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan gaji atau upah dibawah Rp5
juta sesuai gaji atau upah terakhir yang dilaporkan pemberi kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan.
Terakhir, pekerja atau buruh penerima upah dan memiliki rekening bank yang aktif.
806

