Page 191 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 191

Judul               Dorong Kewirausahaan, RUU Ciptaker akan Serap Tenaga Kerja
                Nama Media          republika.co.id
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://republika.co.id/berita/qftiwh313/dorong-kewirausahaan-ruu-
                                    ciptaker-akan-serap-tenaga-kerja
                Jurnalis            Agung Sasongko
                Tanggal             2020-08-29 16:12:17
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Kementerian Ketenagakerjaan
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan bahwa pembahasan Rancangan Undang-
              Undang  (RUU)    Cipta  Kerja  sangat  terbuka  dan  melibatkan  seluruh  pihak  banyak.  Adapun
              beberapa  pihak  dilibatkan  di  antaranya  para  pekerja  buruh,  pengusaha,  dan  praktisi  dari
              akademisi dari berbagai keilmuan.



              DORONG KEWIRAUSAHAAN, RUU CIPTAKER AKAN SERAP TENAGA KERJA

              JAKARTA --  Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk dilirik para investor asing, baik dari
              segi sumber daya alam, pasar yang besar dan banyaknya jumlah tenaga kerja. Meski demikian,
              menurut Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP
              KNPI)  Kristan,  Indonesia  kalah  bersaing  dengan  Vietnam  dan  banyak  negara  lain  di  pasar
              investasi.

              "Para investor lebih senang membuka lapangan kerja di Vietnam. Padahal kualitas  tenaga kerja
              di Indonesia tidak terlalu berbeda dengan Vietnam. Tapi kenapa para investor luar negeri lebih
              melirik Vietnam? Itu tantangan yang harus dijawab pemerintah dan DPR RI dalam membahas
              RUU Cipta Kerja," kata Kristan dalam siaran persnya.

              Sebelumnya, Kristan, yang juga merupakan Ketua Generasi Muda Konghucu ini, menyampaikan
              pandangannya dalam sebuah diskusi bertajuk RUU Cipta Kerja dalam Perspektif Tokoh Agama,
              yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Agama dan Fillsafat (LSAF), pertengahan Agustus
              lalu. Menurutnya, birokrasi dan ijin usaha dan berinvestasi di Indonesia sangat rumit. Ketika
              seorang pengusaha mengajukan izin sebuah produk, ia harus menghadapi beberapa elemen
              birokrasi yang rumit dan lama.
              Inilah alasan kenapa para investor luar negeri lebih suka berinvestasi dan membuka lapangan
              kerja ke Vietnam dan negara Asia Tenggara lain. Padahal, menurut Kristan, kebutuhan Indonesia
              pada penciptaan lapangan kerja sangat besar, baik saat ini, ataupun di masa mendatang.

              "RUU Cipta Kerja hadir untuk menjawab tantangan banyaknya pengangguran. Apalagi, dalam
              20 tahun ke depan, Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi. RUU Cipta Kerja akan

                                                           190
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196