Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 28

mengatakan data penerima ini didasarkan pada peserta aktif di Badan Penyelenggara Jaminan
              Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek).


              2,6 JUTA BURUH TERIMA SUBSIDI UPAH

              Dihadapkan pada persoalan data yang dinamis, sebanyak 2,6 juta pekerja di wilayah Jawa Barat
              akan  mendapatkan  bantuan  subsidi  upah  (BSU)  dari  Pemerintah  Pusat  sebesar  Rp600.000
              selama empat bulan.
              Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jawa Barat M Yamin Pahlevi mengatakan data penerima
              ini  didasarkan  pada  peserta  aktif  di  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan
              (BPJamsostek).

              "Dari sekitar 5,2 juta pekerja yang terdata di BP Jamsostek Jabar, sekitar 2,6 juta adalah pekerja
              aktif yang akan menerima subsidi upah," katanya di Bandung, Sabtu (28/8).

              Adapun sisanya, 2,6 juta buruh dipastikan tersisih karena tidak memenuhi syarat.

              Menurutnya dari total tenaga kerja yang menjadi peserta aktif di BP Jamsostek tersebut tidak
              semuanya berhak menerima subsidi upah. Pihaknya hanya memverifikasi pekerja yang berhak
              menerima sesuai dengan kriteria yang ditentukan pemerintah.
              Yamin mengatakan jumlah tersebut telah diverifikasi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
              sebagai yang berhak menerima bantuan. Yakni non PNS, TNI, Polri, atau pegawai BUMN serta
              yang  upahnya  di  bawah  Rp5  Juta.  "Seluruhnya  siap  ditransfer  ke  rekening  masing-masing,"
              ujarnya.

              Ia mengatakan bahwa Jawa Barat memang menjadi salah satu wilayah yang banyak dari tenaga
              kerjanya  mendapatkan  bantuan  subsidi  upah  tersebut.  Diharapkan  bantuan  ini  bisa
              dimanfaatkan para pekerja untuk mendorong perekonomian di tengah dampak pandemi Covid-
              19 yang mendera Indonesia dan dunia.

              Data BPJS Ketenagakerjaan tercatat mengalami beberapa kali perubahan. Dinas Tenaga Kerja
              dan Transmigrasi Jawa Barat mencatat setidaknya ada 4 juta pekerja aktif terdaftar sebagai
              peserta BPJS Ketenagakerjaan pada 2019 lalu.
              Angka ini kemudian kembali diperbaharui dimana data terbaru dari BPJS Ketenagakerjaan hingga
              Juli 2020 kepesertaan aktif yang terdaftar di Jabar tercatat ada 2,64 juta pekerja. Kepala Dinas
              Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat Taufik Garsadi mengatakan program subsidi gaji
              tersebut kewenangannya langsung antara pemerintah dengan BPJS Ketenagakerjaan.

              Pihaknya mengaku turut membantu dari sisi koordinasi dan pemantauan. Menurutnya angka 4
              juta itu merupakan kepesertaan aktif, namun yang baru memperbaharui data nomor rekening
              pada sepekan terakhir baru separuhnya. "Angkanya sekitar 4 juta yang mendapat subsidi gaji,
              tapi  data  riil  (berapa  yang  menerimanya)  terus  kami  koordinasikan  dengan  BPJS  [BP
              Jamsostek]," katanya.

              Dalam monitoring yang dilakukan Disnaker bersama BP Jamsostek, ada salah satu kendala dalam
              pendataan pekerja yang berhak yakni ada seperempat perusahaan di Jawa Barat yang berkantor
              pusat di Jakarta. "Dari 4 juta, artinya ada 1 juta lebih didaftarkan kantor pusat, ini yang terus
              saya monitor," ujarnya.

              Taufik  memastikan  sesuai  undang-undang  program  apresiasi  pemerintah  pada  pekerja  ini
              dipercayakan kepada BP Jamsostek. Menurutnya program ini berbeda dengan bantuan sosial


                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33