Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 24
"Ada (rencana perluasan penerima manfaat BLK Komunitas), awalnya program ini untuk bantu
komunitas keagamaan seperti pondok pesantren, kami juga bangun BLK Komunitas untuk
teman-teman serikat pekerja, serikat buruh, kemudian BLK Komunitas seni dan komunitas
perfilman, meskipun belum direspons. Kami akan terus bantu tingkatkan kompetensi seluruh
profesi yang ada," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah di Semarang, Minggu malam.
Hal tersebut disampaikan Menaker usai penandatangan perjanjian kerja bersama penerimaan
bantuan pembangunan gedung workshop peralatan pelatihan vokasi BLK Komunitas dan
penyerahan bantuan Program Perluasan Kesempatan Kerja di Hotel Horison Nindya Semarang.
Menaker mengungkapkan pemerintah sampai dengan 2019 total tercatat telah mendirikan 1.113
BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan pada 2020, menargetkan
pendirian BLK Komunitas sebanyak 1.000 unit yang tersebar di Indonesia.
Diharapkan dengan adanya Program BLK Komunitas ini, percepatan akses dan mutu pelatihan
dan peningkatan kompetensi SDM Indonesia akan lebih efektif dan mempercepat peningkatan
jumlah angkatan kerja yang terampil dan berkualitas.
Kemnaker telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama BLK Komunitas tahap
pertama 2020 dengan 100 lembaga penerima bantuan BLK Komunitas dan saat ini sedang
dimulai pembangunannya.
Penetapan tahap kedua sebanyak 300 lembaga serta penetapan tahap ketiga direncanakan
sebanyak 600 lembaga berikutnya.
"Dan pada hari ini, akan dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja bersama BLK
Komunitas tahun 2020 sebanyak 50 lembaga untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta," ujarnya.
Pada program pembangunan BLK Komunitas tahun ini, lanjut dia, Kemnaker telah menambah
kejuruan pelatihan menjadi 23 kejuruan untuk dapat diterapkan di BLK Komunitas.
"Dengan adanya penambahan kejuruan pelatihan ini, saya menginginkan adanya 'link and match'
dengan industri yang ada di sekitar BLK Komunitas. Kejuruan pelatihan yang akan dikembangkan
agar disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk
berwirausaha sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran," kata Menaker.
Dalam kesempatan tersebut, Menaker mengakui jika pandemi COVID-19 berdampak pada sektor
ketenagakerjaan dimana banyak pekerja yang terpaksa di-PHK dan dirumahkan hingga pada
akhirnya meningkatkan angka pengangguran.
Untuk itu, pemerintah melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional yang bertujuan
untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan membangkitkan kembali perekonomian
nasional dengan berbagai skema bantuan dan insentif kepada masyarakat dan dunia usaha.
Salah satu program yang digalakkan pemerintah adalah program padat karya dan kewirausahaan
yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sekaligus membantu membangkitkan kembali
perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Pada kunjungan kerja kali ini, Menaker juga menyerahkan bantun Program Perluasan
Kesempatan Kerja yang lebih banyak diarahkan untuk penanganan pihak terdampak pandemi
COVID-19.
"Penanganannya melalui Program Tenaga Kerja Mandiri, Program Padat Karya Infrastruktur, dan
Program Inkubasi Bisnis," ujarnya.
23