Page 284 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 284
Judul Soal RUU Cipta Kerja, Menaker Ida Fauziyah Bilang Begini
Nama Media jpnn.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.jpnn.com/news/soal-ruu-cipta-kerja-menaker-ida-
fauziyah-bilang-begini
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-08-28 20:40:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan bahwa pembahasan Rancangan Undang-
Undang (RUU) Cipta Kerja sangat terbuka dan melibatkan seluruh pihak banyak. Adapun
beberapa pihak dilibatkan di antaranya para pekerja buruh, pengusaha, dan praktisi dari
akademisi dari berbagai keilmuan.
SOAL RUU CIPTA KERJA, MENAKER IDA FAUZIYAH BILANG BEGINI
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pemerintah berharap DPR bisa
segera segera mengesahkan UU Cipta Kerja menjadi UU, yang mampu membentuk ekosistem
ketenagakerjaan yang lebih baik.
Hal itu disampaikan Menaker saat menjadi pembicara dalam webinar bertema Peluang dan
Tantangan RUU Cipta Kerja, yang diselenggarakan Injabar dan Universitas Padjajaran, Jumat
(28/8).
Ida juga menegaskan bahwa, tidak benar kalau RUU Cipta Kerja hanya untuk menciptakan
kesempatan kerja yang lebih luas dengan mempermudah investasi.
Karena, RUU Cipta Kerja juga mengakomodasi kelangsungan bekerja, peningkatan perlindungan
pekerja, serta kelangsungan usaha yang berkesinambungan.
"Kepentingan dari UU ini adalah mengakomodir kebutuhan kesempatan kerja yang lebih luas,
tapi di situ kami harus jaga kelangsungan bekerja dan meningkatkan perlindungan pekerja dan
buruh, serta kelangsungan usaha yang berkesinambungan," ujar Ida Fauziyah "Ketiga nya harus
dilakukan secara seimbang," imbuhnya.
Dalam pemaparannya, Ida menjelaskan bahwa RUU Cipta Kerja adalah bagian dari ikhtiar yang
diambil pemerintah guna mewujudkan visi Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera.
Kebutuhan akan RUU Cipta Kerja semakin terasa ketika dihadapkan pada Pandemi Covid 19,
yang tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan tapi juga ekonomi seperti menurunnya
pertumbuhan ekonomi.
283