Page 330 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 330

KSPN: SERIKAT BURUH TIDAK MENOLAK TOTAL RUU CIPTA KERJA

              JAKARTA  - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristadi mengatakan perlu ada
              pelurusan terhadap persepsi bahwa serikat buruh atau serikat pekerja menolak total RUU Cipta
              Kerja.

              Ristadi menegaskan tidak ada Serikat Pekerja atau Serikat Buruh yang tidak setuju perizinan
              investasi dipermudah, pemangkasan birokrasi, dan perizinan-perizinan usaha yang rendah biaya
              dan berkepastian waktu.

              "Jadi kalau kemudian ada yang menyatakan bahwa serikat buruh/serikat pekerja menolak total
              RUU Cipta Kerja saya kira ini perlu diluruskan. Bahwa RUU Cipta Kerja ini kan juga mengatur
              tentang  bagaimana  perizinan  dipercepat,  pemangkasan  birokrasi,  dan  perlindungan  untuk
              UMKM. Tentu hal-hal seperti ini tidak kami tolak," ujar Ristadi dalam diskusi virtual bertajuk
              Melihat  Peluang  dan  Tantangan  RUU  Cipta  Kerja  yang  digelar  Injabar  dan  Pusat  Studi
              Administrasi Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran, Jumat (28/8).
              Ristadi menjelaskan, dalam klaster ketenagakerjaan terdapat klausul yang tidak pernah diungkap
              ke  publik.  Menurut  dia,  terdapat  tiga  klausul  baru  yang  tidak  ada  di  UU  Ketengakerjaan
              No.13/2003.

              Berikut penjelasan Ristadi terkait tiga klausul baru dalam RUU Cipta Kerja yang disebut akan
              berdampak positif bagi pekerja;

              1.  Uang  kompensasi  untuk  Pekerja  Kontrak  atau  PKWT.  Ini  yang  dalam  UU  sekarang  yang
              berlaku itu tidak ada pekerja kontrak ketika dia di-PHK atau habis masa kontraknya, pekerja
              tersebut tidak mendapatkan kompensasi pesangon, yang mendapatkan kompensasi pesangon
              hanya pekerja yang dengan status pekerja tetap. Dalam RUU Cipta Kerja ini disebutkan soal
              aturan itu.

              2.  Disebutkan  juga  tentang  jaminan  kehilangan  pekerjaan.  Dalam  UU  ketengakerjaan  yang
              sekarang belum diatur atau belum disebutkan. Dalam RUU Cipta Kerja ini disebutkan bahwa
              ketika pekerja kena PHK akan diberikan jaminan kehilangan pekerjaan.

              3.  Kemudian  juga  ada  penghargaan  lainnya  bahwa  dari  masa  kerja  dari  3-6  tahun  itu  akan
              diberikan uang penghargaan lainnya selama dia masih tetap bekerja. Jadi yang saya baca begitu.
              Si  pekerja  tetep  bekerja  tapi  ketika  dia  sudah  memasuki  masa  kerja  3  tahun  dia  akan
              mendapatkan penghargaan lainnya dalam bentuk uang.

              Ristadi menceritakan fakta tentang kondisi ketenagakerjaan di Indonesia saat ini yang didapat
              KSPN dari hasil di 23 Kota/Kabupaten industri di pulau Jawa. Menurut data KSPN, hingga saat
              ini tidak ada satupun perusahaan di Indonesia yang 100% melaksanakan norma kerja.

              "Jadi  ditemukan  banyak  pekerja  yang  sudah bekerja  10  tahun  tapi  statusnya  masih  kontrak
              padahal di UU Ketenagakerjaan yang sekarang berlaku pekerja kontrak itu batas waktunya itu
              maksimal hanya 3 tahun," ungkap Ristadi.

              "Kami juga menemukan banyak perusahan yang tidak mampu bayar upah minimum, seperti
              daerah-daerah pinggiran kebanyakan di sektor padat karya itu banyak perusahaan yang tidak
              melaksanakan upah minum," sambung Ristadi.

              Selain itu, Ristadi juga menyampaikan bahwa hari ini fenomena pekerja kontrak semakin massif
              yang diakui pihaknya tidak bisa dibendung.

              "Ini  soal  paradigma,  bagaimana  masyarakat  memandang  soal  pekerjaan  dan  pemerintah
              bagaimana  menyediakan  pekerjaannya.  Ketika  hari  ini  ada  7  juta  lebih  pengangguran  dan

                                                           329
   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335