Page 471 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 471

Bahkan yang namanya pemerintah daerah pun mengalami hal yang sama karena  incomenya
              anjlok  turun.  Pemerintah  pun  juga  sama,  income  pendapatannya  juga  turun.  Jadi  tadi  yang
              disampaikan ibu betul ya memang keadaannya seperti itu, kita buka apa adanya," kata Presiden.

              Menurut Presiden, tidak ada yang menginginkan Pandemi ini terjadi. Pandemi  Covid-19  yang
              menyebabkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi tersebut merupakan cobaan.

              "Kita harapkan nanti insyaallah di bulan Desember januari begitu vaksinnya jadi dan diproduksi
              langsung  semua  divaksin,  suntik  vaksin,  vaksinasi,  itu  problem  mulai  akan  selesai  dan  kita
              insyaallah  kembali  pada  posisi  yang  normal.  semua  negara  ini  mengalami  semuanya,"
              pungkasnya.

              Sejumlah pegawai dengan beragam profesi menerima bantuan subsidi upah dari pemerintah
              dalam menghadapi Pandemi  Covid-19  . Mulai dari guru honorer, perawat swasta, termasuk
              petugas pemadam kebakaran yang statusnya masih honorer. Mereka secara simbolis diundang
              ke  Istana Negara  dalam peluncuran program subsidi upah tersebut. Selain perawat ada juga
              Danang Ichsan Hanif pegawai Damkar Kota Depok.

              Ia  mengaku  sangat  terbantu  dengan  adanya  bantuan  subsidi  upah  tersebut.  Bantuan  akan
              digunakan untuk keperluan anaknya yang mengikuti pembelajaran jarak jauh alias belajar online.

              "Bantuan ini saya pakai untuk kehidupan keluarga sehari-hari sama biaya sekolah anak. Sekarang
              sekolah anak sistem online pak," kata dia.

              Selain itu, menurut Danang yang hadir mengenakan seragam tersebut, bantuan subsidi upah
              akan digunakan untuk jajan anak.

              "Ya kebanyakan jajan semua, kalau anak kecil sering jajan,"  kata dia.

              Ada juga guru honorer bernama Budi Rahayu. Budi mengatakan meski ada Pandemi  Covid-19,
              ia  rutin  membayar  iuaran  BPJS  Ketenagakerjaan,  yang  dipotong  dari  gajinya  sebagai  guru
              honorer di DKI Jakarta. Sementara kondisi Pandemi menurutnya membuat beban hidup semakin
              bertambah. Kebutuhan rumah tangga membengkak, karena semua aktivitas dikerjakan di dalam
              rumah. Salah satunya konsumsi air rumah tangga.

              "Karena dengan adanya pandemi  Covid-19  , adanya perubahan cara belajar mengajar. Tentu
              segala kegiatan itu dilaksanakan di rumah. Otomatis akan mempengaruhi perekonomian kita di
              rumah," katanya.
              Tidak hanya itu pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat Pandemi Covid juga membuat konsumsi
              listrik  membengkak.  Sementara  gajinya  sebagai  guru  honorer  tidak  mencukupi  kebutuhan
              tersebut.

              "Terutama  untuk  saya  pribadi  yang  masih  tinggal  di  kontrakan  tentu  berpengaruh    kepada
              pembayaran listrik air, karena aktivitas kita setiap hari ada di rumah," katanya.

              Selain itu konsumsi internet juga menurut Budi membengkak. Kuota internet harus digunakan
              untuk  kegiatan  pembelajaran  jarak  jauh.  Oleh  karena  itu  ia  sangat  berterimakasih  dengan
              adanya  bantuan  subsidi  upah  karena  sangat  membantu  keluarganya  dalam  memenuhi
              kebutuhan hidup sehari-hari.

              "Selanjutnya penambahan mungkin untuk biaya operasional, untuk membeli kuota," katanya.

              Presiden  Joko Widodo  (Jokowi) resmi meluncurkan program subsidi upah bagi pekerja atau
              buruh di  Istana Negara  , Jakarta. Subsidi tersebut diberikan kepada pekerja bergaji di bawah
              Rp5 Juta untuk membantu pekerja dalam menghadapi dampak Pandemi  Covid-19  . Presiden


                                                           470
   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475   476