Page 511 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 511
negative - Andi Darmawan Bintang (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel) Jadi ini
tak akan berhenti sampai di sini
neutral - Andi Irwan Bangsawan (Kepala Dinas Ketenagakerjaan Makassar) Kalau di Makassar
BSU ini tuntas itu artinya 70 persen sudah tersalurkan di Sulsel
positive - Andi Irwan Bangsawan (Kepala Dinas Ketenagakerjaan Makassar) Kami harap
perusahaan proaktif memperjuangkan hak pekerja. Pemerintah sudah beri ruang, sisa
bagaimana perusahaan atau pihak pemberi kerja gesit dalam mendaftarkannya
positive - Andi Irwan Bangsawan (Kepala Dinas Ketenagakerjaan Makassar) Dan kita harap
pekerja bisa gunakakan BSU ini dengan baik dan bijak
positive - Manap H Hasibuan (None) Kami butuh subsidi. Karena pemasukan sekarang dengan
kebutuhan itu tak cukup. Alhamdulillah semoga program ini bisa dilanjutkan
Ringkasan
Pada triwulan II pertumbuhan ekonomi Sulsel minus 3,87 persen. Jika tidak bisa terdongkrak
pada triwulan III jelas akan memasuki resesi ekonomi. Makanya harus dihindari. Menghindari
ancaman tersebut, pemerintah menggelontorkan stimulus untuk mendorong konsumsi
masyarakat. Salah satunya subsidi gaji yang mulai tersalur kemarin. Langsung ke rekening
pekerja.
PEKERJA JANGAN ASAL BELANJA
PADA triwulan II pertumbuhan ekonomi Sulsel minus 3,87 persen. Jika tidak bisa terdongkrak
pada triwulan III jelas akan memasuki resesi ekonomi. Makanya harus dihindari. Menghindari
ancaman tersebut, pemerintah menggelontorkan stimulus untuk mendorong konsumsi
masyarakat. Salah satunya subsidi gaji yang mulai tersalur kemarin. Langsung ke rekening
pekerja.
Hingga kemarin, BPJS Ketenagakerjaan Sulsel mendata ada 226.928 rekening bank pekerja yang
telah divalidasi. Sedangkan di Sulbar ada 28.558 rekening pekerja. Pengamat Ekonomi, Prof
Marsuki DEA menilai, stimulus pemerintah ini membuat pendapatan masyarakat bertambah.
Minimal bisa terjaga hingga empat bulan ke depan sebesar Rp600 ribu per bulan.
Agar penyalurannya tepat, ia berharap, agar stimulus itu digunakan untuk mendorong
pengeluaran masyarakat. Konsumsi yang berkaitan dengan kebutuhan dasar.
"Sekaligus mendorong peningkatan produksi," ucapnya.
Rektor IBK Nitro ini juga berharap agar stimulus ini memang sangat besar dengan melihat sektor
konsumsi yang menjadi motor penggerak perekonomian. Baru diikuti investasi dan belanja
pemerintah.
Hanya saja, Guru Besar FEB Unhas ini melihat, dampak stimulus ini untuk menggerakkan
pertumbuhan ekonomi tidak akan secepat itu. Selain karena stimulus ini masih sangat kecil yakni
Rp36,7 triliun. Menurutnya dorongan konsumsi masih akan condong menghabiskan sisa produksi
yang tertahan akibat pandemi sebelumnya.
"Ibaratnya masih mau panaskan mesin dahulu. Nah, barulah tahun depan perlahan mulai berlari
lagi. Tahun ini proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulsel berada di kisaran 0-1 persen," jelasnya.
510