Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2021
P. 73
keterampilan, yang dapat dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas," katanya pada Weibar
dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Rabu (23/2).
Ida mengatakan kondisi ini mendatangkan keuntungan bagi kaum disabilitas. Pasalnya, selama
ini banyak kaum disabilitas yang mundur dan tidak berani masuk ke bursa kerja.
Itu terjadi karena banyak di antara mereka yang takut mendapatkan diskriminasi, keterbatasan
lapangan kerja, dan stima penyandang disabilitas.
Artinya, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas hanya sekitar 44
persen, jauh di bawah angka TPAK nasional, yakni 69 persen.
Sedangkan, jumlah penyandang disabilitas yang bekerja sebanyak 7,57 juta orang dan jumlah
pengangguran terbuka penyandang disabilitas sebesar 247 ribu orang dengan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3 persen.
Oleh karena itu ia menyebut pemberi kerja baik swasta atau BUMN harus memberikan akses
kerja yang sama kepada seluruh kelompok angkatan kerja. Ini bisa dimulai dengan berkomitmen
dan memahami soal kesetaraan.
Kemudian, menyediakan akses yang memudahkan penyandang disabilitas melakukan aktivitas
seperti lahan parkir khusus.
"Selama ini yang menjadi permasalahan yang menghambat terciptanya sistem ketenagakerjaan
inklusif adalah masih adanya stigma di masyarakat bahwa penyandang disabiitas tidak bisa
berkontribusi. Padahal pada kenyataannya, kita seringkali dapat menemukan penyandang
disabilitas yang justru memiliki etos kerja dan produktivitas yang lebih tinggi," tutupnya.
(well/agt).
72