Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 126

KEMNAKER: PRODUKTIVITAS INDONESIA AKAN MENINGKAT DENGAN OMNIBUS
              LAW CIPTA KERJA
              - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ) Anwar Sanusi mengatakan
              produktivitas Indonesia masih berada di bawah rata produktivitas ASEAN atau bekisar di angka
              74,4 persen.

              Angka tersebut masih berada di bawa rata-rata produktivitas ASEAN atau sebesar 78,2 persen.

              Dari sisi produktivitas Indonesia juga masih kalah dengan negara tetangga seperti Filipina (86,3
              persen), Singapura (82,7 persen), Thailand (80,1 persen), dan Vietnam (80 persen), Laos (76,7
              persen) dan Malaysia (76,2 persen).

              Untuk  itu  menurut  Anwar,  Undang-undang  omnibus  law  Cipta  Kerja  diharapkan  mampu
              memperbaiki iklim ketenagakerjaan yang dapat meningkatkan produktivitas nasional.
              "Environment peningkatan produktivitas ini dapat kita ciptakan melalui UU Cipta Kerja," kata
              Anwar di Jakarta, Minggu 15 November 2020.

              Anwar mengatakan, peningkatan produktivitas dapat diwujudkan karena Undang-Undang Nomor
              11  Tahun  2020 tentang  Cipta  Kerja  (omnibus  law  Cipta  Kerja)  bertujuan  menyederhanakan,
              mensinkronkan,  dan  memangkas  regulasi  yang  menghambat  penciptaan  lapangan  kerja,
              sekaligus sebagai instrumen untuk penyederhanaan dan peningkatan efektivitas birokrasi.

              "Jadi,  sekarang  kita  bukan  hanya  menciptakan  tenaga  kerja  terampil,  tapi  kita  betul-betul
              menciptakan ekosistem, environment ketenagakerjaan itu sendiri," katanya.

              Selain produktivitas, lanjut dia, UU Cipta Kerja juga bertujuan untuk menyelesaikan tantangan
              ketenagakerjaan lainnya. Salah satunya adalah bonus demografi.

              "UU Cipta Kerja juga sebagai sarana untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Di mana
              Indonesia kini memiliki bonus demografi dengan sebagian besar penduduknya berusia produktif
              atau kerja," kata Anwar.

              Dikatakan, UU Ciptaker juga dibutuhkan untuk memanfaatkan bonus demografi, dan membantu
              Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah.

              Ditambah lagi, pandemi Covid-19 berdampak sangat besar terhadap sektor ketenagakerjaan.

              Data Kementerian Ketenagakerjaan, terdapat 3,1 juta pekerja, baik yang dirumahkan maupun
              yang terkena PHK, akibat pandemi Covid-19.

              "Ini kalau benar-benar kita kelola dengan baik akan memberikan opportunity yang luar biasa.
              Hal  tersebut  merupakan  salah  satu  yang  menjadi  urgensi  diterbitkannya  UU  Cipta  Kerja,"
              pungkasnya.***.

















                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131