Page 82 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2021
P. 82
Sedangkan 25 persen lagi memilih bekerja di dalam negeri. Salah satunya, Riyandi (24) warga
asal Desa Kenanga, Kecamatan Sindang. Ia pada hari ini mengikuti kegiatan vaksinasi jenis
AstraZeneca demi bisa berangkat ke Korea.
Riyandi sendiri bahkan mengaku rela menyimpan ijazah D3 perawat yang baru saja ia raih untuk
dapat bekerja di sektor manufaktur di sebuah pabrik di Korea.
"Saya lulusan D3 perawat, gak apa-apa ijazah gak kepakai, karena kalau di sini itu susah cari
kerja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten
Indramayu, Senin (30/8/2021).
Selain itu, Riyandi beralasan, gaji di Korea jauh lebih besar dibanding bekerja di dalam negeri.
Dengan gaji besar tersebut, ia ingin mendongkrak perekonomian keluarga agar lebih baik lagi.
Riyandi pun mendaftar untuk bekerja di Korea secara resmi pada 2019 lalu dan rencananya
tahun ini akan berangkat ke Korea.
Seharusnya, Riyandi berangkat pada tahun 2020, namun keberangkatannya harus tertunda
karena pandemi Covid-19. "Kalau waktu daftar waktu itu daftarnya pakai ijazah SMK, belum lulus
kuliah," ucapnya.
Sementara itu, Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah
Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman mengakui soal kondisi masyarakat yang lebih berminat
bekerja ke luar negeri.
Oleh karena itu, Pemkab Indramayu pun terus berusaha untuk mendatangkan investor demi
memperluas lapangan pekerjaan di daerah Pantura Jabar tersebut.
Selain itu, pemerintah pun terus berupaya mendongkrak skill atau keterampilan para pencari
kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
"Tujuannya tentu kita ingin membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya di Indramayu dan
mengasah keterampilan mereka agar bisa bersaing di dunia kerja," katanya.
81