Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 72

Kawasan  industri  perlu  memantau  protokol  kesehatan  yang  dijalankan  oleh  perusahaan  dan
              pengelola kawasan industri tersebut, juga sekaligus untuk mendengar langsung kendala yang
              mereka hadapi di tengah pandemi saat ini.

              Pemerintah telah membangun sistem yang mewajibkan industri memberikan pelaporan secara
              berkala. Protokol kesehatan tidak hanya dilaporkan secara normatif, tetapi juga terkait dengan
              implementasi koordinasi antara perusahaan dengan gugus tugas di daerah.

              Untuk mengatur kepatuhan industri dalam menjalankan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan
              Industri  (IOMKI),  Menteri  Perindustrian  (Menperin)  telah  mengeluarkan  Surat  Edaran  (SE)
              Nomor  4  Tahun  2020  tentang  Pelaksanaan  Operasional  Pabrik  dalam  Masa  Kedaruratan
              Kesehatan Masyarakat Covid-19. Selain itu, terdapat SE Menperin No.7/2020 tentang Pedoman
              Pengajuan  Permohonan  Perizinan  Pelaksanaan  Kegiatan  Industri  dalam  Masa  Kedaruratan
              Kesehatan Masyarakat Covid-19. Berikutnya ada pula SE Menperin No 8/2020 tentang Kewajiban
              Pelaporan Bagi Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri yang memiliki IOMKI.

              Kemperin terus berupaya menjaga kinerja industri manufaktur yang mulai bangkit di tengah
              dampak pandemi Covid-19. Hal ini guna mendorong pemulihan ekonomi nasional yang berujung
              pada  kesejahteraan  masyarakat.  Perusahaan  punya  kewajiban  untuk  memberikan  pelaporan
              secara rutin, termasuk kalau ada karyawan yang terindikasi Covid-19.

              Pemberian IOMKI dinilai bisa menggairahkan iklim usaha di Tanah Air, meskipun dalam tekanan
              dampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari capaian Purchasing Managers' Index (PMI)
              manufaktur Indonesia di bulan Agustus yang berada pada level 50.8 atau menandakan sedang
              ekspansif karena melampaui ambang ekspansi 50.0.

              Industri harus mematuhi dengan cara melaporkan aktivitas industri setiap minggunya kepada
              Kemperin. Selain itu. industri juga perlu berinisiatif mengambil langkah apabila terdapat kasus
              Covid-19 di lingkungannya, antara lain dengan melakukan penutupan fasilitas produksi, isolasi,
              hingga karantina.

              Kemperin sebagai pembina sektor industri yang terus aktif memantau aktivitas industri dalam
              menjalankan  protokol  kesehatan  secara  keta  yang  terpadu  dengan  sistem  keselamatan  dan
              kesehatan kerja (K3) perusahaan. Sistem hubungan industrial tidak boleh lengah dan lelah dalam
              menyempurnakan sistem keselamatan kerja terkait pandemi Covid-19.

              Efektivitas K3 sangat tergantung kepada komitmen dan kepedulian pihak pengusaha.

              Begitu  pula  pihak  pengawas  ketenagakerjaan  perlu  dibenahi  sehingga  bisa  melaksanakan
              fungsinya dengan baik.

              Revisi Aturan

              Perkembangan  zaman  dan  kemajuan  teknologi  menuntut  revisi  undang-undang  terkait  yang
              dibuat hampir 50 tahun yang lalu. Saat itu. teknologi produksi belum berkembang sedemikian
              rupa dan pandemi Covid-19 belum terpikirkan.

              Revisi ketenagakerjaan diperlukan dalam rangka menekan angka kecelakaan dan penyakit akibat
              kerja,  terutama  terkait  dengan  protokol  kesehatan,  seperti  pandemi  Covid-19  saat  ini.
              Kementerian Ketenagakerjaan sebagai pemegang kebijakan nasional di bidang K3 selama ini
              berpedoman UU No 1 Tahun 1970. Untuk membudayakan K3 perlu menyempurnakan peraturan
              perundang-undangan  serta  standar  di  bidang  K3,  meningkatkan  peran  pengawas  bidang  K3
              dalam pembinaan dan pemeriksaan, serta penegakan hukum bidang K3.

              Terkait dengan pandemi dan era industri 4.0 perlu meningkatkan peran asosiasi-asosiasi profesi
              K3 dan

                                                           71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77