Page 167 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 167

"Sudah dan langsung kita koodinasikan dengan pihak Kemnaker Dirjen Binawas. Kita lapor hari
              Selasa  kemarin.  Rencana  akan  segera  diproses  karena  sudah  kita  komunikasikan  lansgsung
              dengan Pengawasan Kemnaker," jelas dia.

              Menurut  Anthony,  langkah  yang  bisa  dilakukan  Dirjen  Binawas  dengan  melakukan  inspeksi
              mendadak (sidak) atau bersurat terlebih dulu. Sebab, hal tersebut hak dari pengawas.

              "Akan tetapi harusnya bisa langsung sidak ke lapangan terkait pelanggaran dugaan anti serikat
              tersebut, mengingat anti serikat adalah pelanggaran." jelas dia.

              Jawaban manajemen KFC Direktur Fast Food Indonesia Dalimin Juwono mengatakan, Perseroan
              dan SPBI telah melewati banyak forum mediasi atau triparti dengan SPBI di Kantor Dinas Tenaga
              Kerja, baik Dinas Kota Surabaya maupun Dinas Provinsi Jawa Timur. Sampai saat ini, KFC masih
              tetap sesuai dengan koridor ketentuan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Perusahaan
              pun  telah  mengadakan  kesepakatan  untuk  perbaikan-perbaikan  di  tahun  2021  sejak  bulan
              Januari 2021 dan mencapai puncak kesepakatan pada tanggal 29 Maret 2021.
              "Kiranya  hasil  dari  kesepakatan-kesepakatan  itu  tidak  diketahui  secara  utuh  oleh  SPBI  dan
              karenanya  dalam  aksi  demonstrasi  pada  12  April  2021  tersebut,  perwakilan  Perseroan  telah
              memberikan  arahan  kepada  SPBI  untuk  berkordinasi  dengan  SPFFI  atas  hasil  kesepakatan-
              kesepakatan perbaikan di tahun 2021," kata dia dalam keterbukaan informasi dikutip, Sabtu, 17
              April 2021.

              Menurut Dalimin, Perseroan sebelumnya sudah pernah dilaporkan oleh SPBI pada pertengahan
              tahun 2020 di Disnaker Provinsi Jawa Timur sehubungan dengan kebijakan penyesuasian upah
              yang sudah melalui tahapan hubungan industrial berupa dialog bipartit dengan Serikat Pekerja
              Fast Food Indonesia (SPFFI) yang beranggotakan sekitar 9.000 pekerja dari total 14.000 pekerja
              KFC.

              Kendati demikian, lanjut Dalimin, Perseroan tidak memiliki persoalan dengan Serikat Pekerja.
              Bahkan, Perseroan menjalankan hubungan industrial yang baik dan terbuka serta hadir dalam
              forum dialog bipartit maupun forum mediasi atau tripartit dengan SPFFI maupun dengan serikat
              pekerja lainnya termasuk SPBI.

              Solusi dari manajemen KFC soal pembayaran upah dan THR, Terkait dengan besaran nilai gaji,
              tunjangan,  dan  THR  yang  belum  dibayarkan  per  akhir  Desember  2020.  Dalimin  enggan
              menjelaskan  secara  rinci,  namun  kata  dia,  nilai  beban  gaji  dan  tunjangan  tahun  2020  akan
              disampaikan pada akhir bulan April 2021 ketika perusahaan merilis laporan keuangan per akhir
              31 Desember 2021.

              Sedangkan, nilai beban gaji dan tunjangan yang belum akan dibayarkan sampai 31 Desember
              2021 akan terus menurun dan akan disampaikan dalam laporan keuangan 31 Desember 2021
              pada akhir Maret 2022. Pada saat itu, kata Dalimin, sangat besar kemungkinan bahwa nilai ini
              sudah terselesaikan.

              "Sementara  untuk  THR  2021,  akan  dibayarkan  sesuai  ketentuan  ketenagakerjaan  dan  Surat
              Edaran Menteri Tenaga Kerja tentang THR 2021 yaitu 7 hari sebelum hari raya," jelas dia.


              Selanjutnya, untuk pembayaran upah di bawa UMK, ia mengungkapkan, bahwa pembayaran
              upah yang terjadi sejak bulan April 2020 sudah ada dasar hukum berupa Perpres No. 12 Tahun
              2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-9)
              sebagai bencana Nasional dan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan, bahwa pemotongan upah
              dapat ditolerasi walaupun secara norma UU No.13 tahun 2003 melanggar hukum.





                                                           166
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172