Page 57 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MEI 2020
P. 57
Title JERIT BURUH DI ERA JOKOWI: DI-PHK, THR DICICIL, BPJS KESEHATAN NAIK
Media Name tirto.id
Pub. Date 17 Mei 2020
Page/URL https://tirto.id/jerit-buruh-di-era-jokowi-di-phk-thr-dicicil-bpjs-kes ehatan-naik-fvko
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Di era Jokowi, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak sudah sering
diterapkan. Kebanyakan buruh, direbut haknya tanpa ada bantuan yang maksimal
dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Saat pandemi Corona atau COVID-19, nasib buruh semakin buruk. Mereka
dipojokkan berbagai aturan baru dari pemerintah yang dianggap memanjakan
perusahaan dan memangkas hak buruh.
Kemnaker menyebutkan, 2.084.593 buruh sektor formal dari 116.370 perusahaan
menjadi korban PHK dan dirumahkan. Hal itu berdasarkan data, per 20 April 2020.
Sedangkan di sektor informal, terdapat 538.385 buruh dari 31.444 UMKM,
kehilangan pekerjaan selama masa krisis kesehatan pandemi Corona atau COVID-
19.
Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos,
mengeluhkan nasib 35 ribu anggotanya yang menjadi korban kebijakan perusahaan
merumahkan buruh dan PHK.
"Dalam situasi krisis kesehatan dan krisis ekonomi, buruh menjadi roda
perekonomian yang tidak bisa seratus persen bekerja di rumah. Tapi kenapa
dihantam?" keluh Nining kepada reporter Tirto, Jumat (15/5/2020).
Terlebih, kata Nining, penerbitan Surat Edaran (SE) Menaker, Nomor
M/3/HK.04/III/2020 tentang Pelindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha
Page 56 of 191.

