Page 103 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 103

Ringkasan

              Pos  Komando  Pelaksanaan  Tunjangan  Hari  Raya  tahun  2021  (Posko  THR)  telah  dibuka  di
              Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Hal tersebut merupakan tindaklanjut SE Menaker RI nomor
              : M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan. Koordinator pengawas ketenagakerjaan Kaltim wilayah
              Berau,  Sab'an  mengungkapkan  sejak  didirikannya  posko  THR  belum  ada  laporan  karyawan
              masuk terkait kendala THR.



              POSKO PENGADUAN THR DIBUKA, DISNAKERTRANS BERAU INGATKAN
              PERUSAHAAN BAYAR THR PALING LAMBAT H-7

              TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pos Komando Pelaksanaan Tunjangan Hari Raya tahun
              2021 (Posko THR) telah dibuka di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

              Hal  tersebut  merupakan  tindaklanjut  SE  Menaker  RI  nomor  :  M/6/HK.04/IV/2021  tentang
              Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di
              Perusahaan.

              Koordinator  pengawas  ketenagakerjaan  Kaltim  wilayah  Berau,  Sab'an  mengungkapkan  sejak
              didirikannya posko THR belum ada laporan karyawan masuk terkait kendala THR.

              Dia  memprediksi  laporan  terkait  masalah  THR  biasanya  akan  masuk  pas  H-7  karena  hal  itu
              menjadi batas akhir perusahaan untuk membayarkan THR bagi karyawannya.

              "Sejauh ini belum ada laporan, dan kita berharap tidak ada laporan artinya semua perusahaan
              taat dan membayar THR untuk karyawannya," kata Sab'an, Minggu (2/5/2021).

              "Dan memang sebenarnya batas maksimum itu H-7, biasanya karyawan tahu tidak dibayarkan
              THR pas H-7, jadi kepepet, sehingga mungkin sekarang belum ada yang melaporkan hal itu, tapi
              sekali lagi kami berharap semua perusahaan taat," imbuhnya.

              Lebih lanjut Sab'an menjelaskan di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini perusahaan diberi
              kebijakan membayar THR ke karyawan dengan cara berangsur, namun hal itu harus dilakukan
              musyarawah  yang  melibatkan  karyawan,  bupati,  termasuk  Disnakertrans  Berau  dan  serikat
              buruh.

              "Jika  perusahaan  tidak  bisa  membayar  pada  saat  yang  ditentukan,  maka  Disnakertrans  bisa
              melakukan  pemanggilan  untuk  dirundingkan  dan  mencari  solusi  kapan  hak  karyawan  untuk
              mendapatkan THR bisa dibayar oleh perusahaan tempat mereka bekerja," imbuhnya.

              "Apabila  dalam kesepakatan  dibuatkan  surat  tertulis,  jika  kesepakatan  itu  dilanggar  maka di
              situlah  dewan  pengawas  masuk  untuk  menindaklanjuti  apakah  memberi  sanksi  atau  tidak,"
              tuturnya.
              Jika  ada  yang  terbukti  melanggar,  lanjut  Sab'an,  bisa  saja  diberikan  sanksi  administratif,  di
              antaranya sanksi terberat yakni pencabutan izin usaha.

              "Adapun sanksi adalah sanksi administrasi, pengawas hanya memberikan rekomendasi kepada
              pemerintah  daerah  jika  izinnya  itu  dikeluarkan  bupati  untuk  diproses  dan  diberi  sanksi
              administrasi,  Apabila  izin  perusahaan  dikeluarkan  oleh  provinsi  maka  pengawas  juga  akan
              memberi rekomendasi ke gubernur untuk diproses dan diberi sanksi administrasi," tuturnya "Jadi
              sanksi administrasi itu yang paling berat adalah pencabutan izin, namun hal itu bertahap, misal
              diberi peringatan pertama, dua hingga tiga, jadi cukup panjang prosesnya," tuturnya.


                                                           102
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108