Page 106 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 106

Kelahiran  serikat  buruh  ini  juga  untuk  menguatkan  pencegahan  atas  tindak  pidana  praktik
              eksploitasi  kerja  paksa  dan  perdagangan  orang  atau  forced  labor  and  trafficking  in  person
              (FL/TIP). Sebab, kasus yang menyasar AKP asal Indonesia itu masih terus terjadi.



              AWAK KAPAL PERIKANAN RENTAN JADI KORBAN KERJA PAKSA & PERDAGANGAN
              ORANG

              - Awak kapal perikanan (AKP) dinilai rentan jadi korban kerja paksa hingga . Bahkan, data Fishers
              Center yang dikelola oleh SAFE Seas Project per Maret 2020, terdapat laporan praktik kerja paksa
              dan perdagangan orang sejumlah 44 kasus.

              Dari jumlah tersebut, di antaranya kasus gaji tidak dibayar, kecelakaan kerja, permohonan untuk
              dipulangkan  ke  Indonesia,  tidak  di-cover  asuransi,  dan  lain  sebagainya.  Untuk  itu,  dibentuk
              Serikat Buruh Awak Kapal Indonesia agar bisa melindungi dan meningkatkan kesejahteraan AKP
              di Indonesia.

              Kelahiran  serikat  buruh  ini  juga  untuk  menguatkan  pencegahan  atas  tindak  pidana  praktik
              eksploitasi  kerja  paksa  dan  perdagangan  orang  atau  forced  labor  and  trafficking  in  person
              (FL/TIP). Sebab, kasus yang menyasar AKP asal Indonesia itu masih terus terjadi.

              "Ini momentumnya sangat tepat, yaitu Hari Buruh Internasional. Kami mendirikan serikat buruh
              ini karena kami sangat membutuhkan perlindungan dan kami ini bagian dari nelayan Indonesia
              yang memiliki hak untuk hidup sejahtera dari samudera Indonesia," ujar Ketua Pusat Informasi
              dan Layanan Awak Kapal Perikanan (PILAKP) Tegal, Wanardi, di sela-sela acara deklarasi.

              "Ada 44 kasus sampai periode Maret 2020 dan kami melihat masih ada kelemahan pada sistem
              perlindungan bagi AKP Indonesia, yaitu terkait regulasi dan kewenangan kementerian lembaga
              serta pemerintah daerah yang tumpang tindih," kata Wanardi.

              Ke depan, Serikat Buruh Awak Kapal Perikanan Indonesia akan berkonsolidasi dengan berbagai
              elemen masyarakat lain. Tujuannya agar dapat mengambil bagian dalam penentuan kebijakan
              untuk  melindungi  dan  menyejahterakan  awak  kapal  perikanan  secara  khusus,  dan  nelayan
              Indonesia secara umum.

              "Kami sangat mengharapkan dukungan dari SAFE Seas Project agar kami dapat menjadi bagian
              dari penentu kebijakan untuk diri kami sendiri," tandas Wanardi.
              Deklarasi  Serikat  Buruh  Awak  Kapal  Perikanan  dilakukan  bertepatan  dengan  peringatan  Hari
              Buruh  Internasional  1  Mei  2021.  Pada  tahun  ini,  pemerintah  Indonesia,  melalui  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menetapkan tema "Pulih Bersama" untuk momentum peringatan
              itu.
              "Pemerintah sangat menyadari besarnya dampak pandemi Covid-19 bagi semua pihak, terutama
              kelas buruh pekerja, namun kami juga memahami ajakan Pulih Bersama ini, bahwa kami tidak
              berjuang  sendiri,  melainkan  bekerja  bersama-sama  dengan  pemerintah  dan  pemilik  kapal
              perikanan tangkap untuk bangkit dan pulih," kata Wanardi.












                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111