Page 101 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 101
Alhasil, masih banyak dari mereka kerap mendapat intimidasi yang kadang berujung
pembunuhan saat bertugas.
"Masih ada belum mendapatkan upah yang laik sesuai standar daerah," jelas Ketua PWI Bontang,
Suriadi Said dalam rilisnya kepada Tribunkaltim.co pada Minggu (2/5/2021).
Ia mengakui jika hingga saat ini, banyak perusahaan media melanggar prinsip-prinsip dasar
Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Mulai dari melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak, telat membayar upah
karyawan, mencicil upah karyawan dan pesangon PHK, bahkan memecat karyawannya tanpa
pesangon sepeser pun.
Saat ini banyak wartawan atau jurnalis belum sadar bahwa mereka buruh.
"Sehingga ketika terjadi permasalahan di hubungan industrial seperti PHK, mereka tidak mau
melakukan gugatan," jelas Suriadi Said.
Menurut Isur -sapaan akrabnya-, sejatinya perusahaan media memiliki waktu dan kemampuan
membangun sistem guna mempersiapkan proyeksi bisnis berikutnya.
Namun, banyak perusahaan media enggan melakukannya.
Seandainya pihak perusahaan meminimalisasi risiko jauh-jauh hari dengan mempersiapkan
sejumlah antisipasi, maka PHK tak perlu terjadi.
Namun, perusahaan-perusahaan media tidak mengambil langkah ini.
"Misalnya, pendapatan iklan turun, maka dampaknya justru langsung dibebankan kepada
karyawan dengan melakukan pemotongan upah, bahkan PHK," kata Isur.
Menyikapi tren PHK yang melanggar norma ketenagakerjaan di dalamnya, Isur menegaskan,
PWI Bontang mendesak perusahaan media agar tetap konsisten melaksanakan peraturan
Undang-Undang Ketenagakerjaan pada saat terjadi sengketa ketenagakerjaan.
Bukan itu saja, PWI Bontang juga mengkritisi perusahaan media yang tak menyodorkan kontrak
kerja kepada wartawannya.
Bahkan, masih banyak pekerja media tidak didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk
hak pekerja media.
Kadang masih banyak wartawan di Kota Bontang tidak dibuatkan Kartu BPJS.
Kan kasihan mereka kalau sakit atau ada apa-apa.
"Perusahaan media wajib memberikannya sesuai ketentuan UU Ketenagakerjaan," tegas Isur.
Berita tentang Samarinda Berita terkait Hari Buruh Internasional Penulis Jino Prayudi |.
100