Page 537 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 537

Pernyataan tersebut disampaikan Ida pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day
              yang jatuh pada 1 Mei.
              "Kita membutuhkan investasi yang akan menjawab persoalan pengangguran itu. Kami berharap
              bahwa  investasi  itu  berkualitas  dan  pada  akhirnya  menyerap  tenaga  kerja  kita  dan  semakin
              menyerap pengangguran terbuka kita," ujarnya dalam acara May Day: Recover Together, Sabtu
              (1/5).

              Mulanya,  ia  mengajak  serta  Menko  Kemaritiman  dan  Investasi  Luhut  Binsar  Panjaitan  untuk
              memperingati May Day. Namun, Luhut berhalangan hadir. Ida menuturkan ingin menyampaikan
              dampak pandemi Covid-19 pada sektor ketenagakerjaan di Indonesia secara langsung kepada
              Luhut. Kondisi ini tercermin dari kenaikan pengangguran.

              Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia tembus 9,77 juta orang
              pada Agustus 2020. Angka itu naik 2,67 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
              Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2020 melonjak menjadi 7,07
              persen. Realisasi itu naik dari posisi Agustus 2019 yang sebesar 5,23 persen.

              Ida melanjutkan untuk mendatangkan investasi tersebut, maka Indonesia memiliki terobosan
              melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sebab, omnibus law itu memberikan
              kemudahan bagi investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia.
              "UU Cipta Kerja menjadi terobosan kita bersama dan saya ingin yakinkan kepada teman semua,
              mudah-mudahan omnibus law itu sekali lagi adalah bagian untuk mewujudkan kesejahteraan
              buruh," katanya.

              Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak pekerja/buruh untuk memperingati May Day dengan
              cara berbeda dari tahun sebelumnya yaitu dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

              Namun, ia menegaskan pemerintah tidak menghentikan pekerja/buruh untuk mengekspresikan
              kegembiraan dan nilai perjuangan mereka pada May Day ini.

              "Kami sangat apresiasi teman serikat buruh dan serikat pekerja yang selenggarakan perayaan
              May Day ini dengan kegiatan-kegiatan sosial. Saya banyak mendapatkan laporan dari pimpinan
              konfederasi teman-teman melakukan bakti sosial, vaksinasi dan sebagainya," katanya.

              Ida juga berharap May Day tahun ini menjadi momentum untuk kebangkitan sektor tenaga kerja
              dari dampak pandemi Covid-19. Terlebih, sudah ada beberapa indikator pemulihan ekonomi pada
              tahun  ini.  Namun,  ia  menekankan  hal  tersebut  hanya  bisa  dicapai  dengan  sinergi  dari
              pemerintah, pengusaha, dan pekerja/buruh.

              "Pemerintah tidak bisa sendiri, pengusaha juga tidak bisa sendiri, teman pekerja juga tidak bisa
              sendiri. Kita butuh bangkit bersama yakin dan percaya dengan bersama kita bisa lewati kondisi
              buruk yang menurut saya kondisinya semakin membaik," kata dia.

              (dea)  window.

              });  Tulisan ini merupakan bagian dari kumpulan artikel dalam  Fokus: "Aksi Buruh di May Day
              2021".










                                                           536
   532   533   534   535   536   537   538   539   540   541   542