Page 949 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 949

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah menandatangani PP Nomor 63 Tahun 2021
              tentang THR (Tunjangan Hari Raya), Rabu (28/4/2021).
              Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2021 mengatur tentang pemberian Tunjangan Hari Raya
              (THR) untuk aparatur negara, CPNS, TNI, Polri, dan pejabat negara lainnya.

              "Ya,  saya  telah  menandatangani  PP  yang  menetapan  pemberian  THR  dan  gaji  ke-13  untuk
              aparatur negara, yaitu PNS, CPNS, TNI, Polri dan pejabat negara, pensiunan penerima pensiun,
              penerima tunjangan, kemarin hari Rabu, 28 April, sudah saya tandatangani," ujar Jokowi, di
              laman Setkab.

              Presiden  mengatakan  pemberian  THR  ini  merupakan  salah  satu  program  pemerintah  untuk
              mendorong peningkatan konsumsi dan daya beli masyarakat yang diharapkan nanti menjadi
              daya ungkit pertumbuhan ekonomi.

              Menurut  Jokowi,  PP  Nomor  63  tahun  2021  tersebut  mengatur  soal  pemberian  THR,  jadwal
              pencairan, dan kepada siapa THR tersebut diberikan.

              Lebih lanjut, ia mengatakan dalam PP tersebut diatur THR ini akan dibayarkan mulai 10 hari
              kerja sebelum hari raya Idulfitri.

              "Dan THR ini akan dibayarkan mulai 10 hari kerja sebelum Hari Raya Idulfitri dan untuk gaji ke-
              13 akan dibayarkan menjelang tahun ajaran baru anak sekolah," jelas Presiden.

              Menteri  Keuangan  Sri  Mulyani  Indrawati  menyatakan  THR  bagi  ASN,  TNI,  dan  Polri  akan
              disalurkan mulai H-10 sampai H-5 Lebaran 2021 sedangkan gaji ke-13 akan diberikan pada Juni
              2021.

              "Kebijakan pemberian THR yang ditampung APBN 2021 penyalurannya akan dilakukan mulai
              periode H-10 sampai H-5 sebelum Idul Fitri," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

              Lantas sebenarnya apa itu THR yang sering atau ramai dibicarakan saat menjelang hari raya
              keagamaan  seperti  Lebaran  2021?  Apa  itu  THR?  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  (THR)
              Keagamaan  adalah  pendapatan  non  upah  yang  wajib  dibayarkan  oleh  pengusaha  kepada
              pekerja/buruh atau keluarganya menjelang Hari Raya Keagamaan.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan
              harus diberikan kepada pekerja/buruh paling lama 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

              "Saya tekankan bahwa THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya
              keagamaan  pekerja/buruh  yang  bersangkutan,"  kata  Menaker  dalam  keterangan  pers  Senin
              (12/4/2021) seperti yang dikutip dari rilis Sekertariat Kabinet (Setkab).

              Syarat dan ketentuan pekerja yang berhak mendapat THR Keagamaan Berdasarkan Surat Edaran
              (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  ada  dua  jenis  pekerja  yang  berhak  mendapatkan  THR
              Keagamaan, yaitu, - Perkerja yang dimaksud adalah pekerja yang telah bekerja selama satu
              bulan terus menerus atau lebih.

              -  Pekerja  yang  mempunyai  hubungan  perjanjian  kerja  waktu  tidak  tertentu  maupun  waktu
              tertentu.

              Cara  menghitung  THR Keagamaan  Lantas  bagaimana  cara  menghitung  THR  dan  siapa  yang
              berhak untuk menerima THR Keagamaan? Besaran THR yang diberikan dibedakan dari lama
              masa kerja pekerja. Berikut rincinannya: - Bagi pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan
              secara terus menerus atau lebih, diberikan THR sebesar satu bulan upah.



                                                           948
   944   945   946   947   948   949   950   951   952   953   954