Page 950 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 950

- Bagi pekerja yang mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus tapi kurang dari 12
              bulan diberikan dengan perhitungan berikut: masa kerja/12 x 1 bulan upah.
              - Bagi pekerja yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah 1: bagi pekerja yang
              memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              yang  diterima  dalam  12  bulan  terakhir  sebelum  hari  raya  keagamaan  bagi  pekerja  yang
              mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata
              upah yang diterima setiap bulan selama masa kerjanya.

              Sanksi  pelanggaran  pembayaran  THR  Keagamaan  Berdasarkan  PP  Nomor  36  tahun  2021,
              Permenaker nomor 6 tahun 2016 dan SE nomor 6/HK.04/IV/2021 terdapat beberapa sanksi jika
              perusahaan melanggar pembayaran THR Keagamaan, di antaranya, - Terlambat membayar THR
              Keagamaan Jika perusahaan terlambat melakukan pembayaran THR Keagamaan maka harus
              membayar  denda  5  persen  dari  total  THR  yang  harus  dibayarkan.  Denda  ini  dikelola  dan
              dipergunakan untuk kesejahteraan pekerja/buruh.

              -  Tidak  membayar  THR  Keagamaan  Jika  perusahaan  tidak  membayarkan  kewajiban  THR
              Keagamaan seperti yang sudah ditentukan maka akan mendapat sanksi administratif berupa,
              teguran tertulis pembatasan kegiatan usaha penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
              produksi  pembekuan  kegiatan  usaha  Pengenaan  denda  tidak  menghilangkan  kewajiban
              pengusaha untuk tetap membayar THR Keagamaan kepada pekerja/buruh.

              Bolehkah perusahaan mencicil THR Keagamaan? THR Keagamaan tahun ini wajib dibayar penuh
              dan  tepat  waktu  oleh  pelaku  usaha.  Situasi  ini  berbeda  pada  2020  lalu  saat  pemerintah
              memberikan kelonggaran kepada para pengusaha untuk memberikan THR secara bertahap.

              Dalam kesempatan yang sama Ida Fauziyah menekankan pada seluruh pelaku usaha untuk wajib
              membayarkan  THR.  Bagi  pelaku  usaha  yang  tidak  mampu,  wajib  melakukan  dialog  secara
              kekeluargaan antara pekerja dan pengusaha untuk mencapai kesepakatan.

              Kesepakatan harus berdasarkan bukti laporan keuangan perusahaan yang transparan. Menaker
              juga menekankan bahwa kesepakatan harus dibuat secara tertulis dan THR harus dibayarkan
              maksimal sebelum hari raya keagamaan 2021.

              "Kesepakatan ini tidak menghilangkan kewajiban pengusaha untuk membayar THR keagamaan
              tahun  2021  kepada  pekerja  atau  buruh"  jelas  Ida  Fauziyah  dalam  keterangan  pers  di  kanal
              Youtube resmi Kemnaker.

              Lebih lanjut, Ida Fuziyah menyebutkan bahwa bagi pengusaha yang tidak membayar THR pada
              pekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan akan dikenai sanksi administratif sesuai dengan
              Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021. Sanksi yang dimaksudkan tersebut berupa
              teguran,  pembatasan  kegiatan  usaha,  penghentian  sementara  kegiatan  produksi,  hingga
              pembekuan kegiatan usaha.



















                                                           949
   945   946   947   948   949   950   951   952   953   954   955