Page 165 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 165
Di pertemuan tersebut, dari Indonesia diwakilkan oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Kejaksaan Agung, serta Polri.
Sementara itu di pihak China mengutus Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian dan
Kementerian Sumber Daya Manusia.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan itu, Kemlu RI akan mengadakan pertemuan lanjutan
dengan Kementerian dan Lembaga terkait pada Jumat (18/9) besok.
Kasus perlakuan buruk terhadap ABK WNI yang bekerja di kapal ikan China beberapa kali terjadi.
Pada awal Juli 2020, seorang ABK WNI meninggal setelah mengalami sakit dan mendapat
perlakuan tidak manusiawi di tempatnya bekerja.
Pengelola Fisher Center, Laode Hardiani dalam rilisnya menyatakan pihaknya menerima aduan
itu pada 8 Juli 2020, dan ABK WNI yang tewas bernama Yadi.
Kemudian pada 25 Agustus 2020 kejadian hampir sama terulang. Video empat ABK WNI yang
mendapat perlakuan buruk di kapal China beredar di media sosial.
Empat WNI yang berada di kapal itu dilaporkan meminta pertolongan.
Akun itu mengungkapkan empat nama ABK WNI tersebut yakni Sukarto, Irgi Putra, Putra A.
Napitupulu, dan Galih Ginanjar.
Dijelaskan dalam akun itu bahwa empat ABK WNI kerap mendapat perlakuan buruk selama
bekerja, seperti tidak digaji dan penyiksaan fisik.
Selain itu, jam kerja mereka disebut tidak manusiawi. Yakni harus bekerja 20 jam dalam sehari,
lalu makanan juga tidak memadai.
Dalam satu hari terkadang WNI tersebut bisa tidak diberikan makan.
(ndn/ayp).
164