Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 172
Judul Rekening Bermasalah Hambat Penyaluran BSU
Nama Media mediaindonesia.com
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://mediaindonesia.com/read/detail/345702-rekening-bermasalah-
hambat-penyaluran-bsu
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-09-17 17:45:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Haiyani Rumondang (DIREKTUR Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan)
Data (penerima manfaat) masuk BPJamsostek dan kemudian rekeningnya bermasalah. Ini yang
kami minta tolong untuk segera memperbaiki melalui BPJamsostek
neutral - Haiyani Rumondang (DIREKTUR Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan) Di
batch I ada data yang tidak valid, ternyata rekeningnya tutup, ada yang rekeningnya pasif, ada
juga rekening tidak valid dan sudah kami kembalikan datanya. Kami berharap BPJamsostek
mengomunikasikan kepada pemberi kerja
negative - Agus Susanto (Direktur BPJamsostek) Dari 14,5 juta rekening yang valid tersebut, ada
133.000 yang masih dalam proses, sementara ada 3.000 rekening yang tidak valid. Yang tidak
valid ini kami konfirmasi kembali (kepada pemberi kerja)
Ringkasan
DIREKTUR Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan
Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang mengungkapkan, salah satu kendala dalam
pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja berpendapatan di bawah Rp5 juta ialah
pada rekening bank penerima manfaat.
REKENING BERMASALAH HAMBAT PENYALURAN BSU
DIREKTUR Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan
Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang mengungkapkan, salah satu kendala dalam
pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja berpendapatan di bawah Rp5 juta ialah
pada rekening bank penerima manfaat.
"Data (penerima manfaat) masuk BPJamsostek dan kemudian rekeningnya bermasalah. Ini yang
kami minta tolong untuk segera memperbaiki melalui BPJamsostek," ujar Haiyani dalam diskusi
virtual, Kamis (17/9).
171