Page 19 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 19
PENDAFTARAN DITUTUP MESKI KUOTA TERSISA
Pemerintah menutup pendaftaran dan pengumpulan nomor rekening bantuan subsidi
upah kendati kuota 15,7 juta pekerja belum terpenuhi. Alasan penutupan belum jelas.
Namun, kemen-terian menyatakan masih menunggu konfirmasi data dari sejumlah
perusahaan pengusul.
Data BP Jamsostek, sampai 17 September 2020, data nomor rekening pekeija dengan
gaji di bawah Rp 5 juta yang terkumpul adalah 14,7 juta nomor rekening. Namun, 1,7
juta di antaranya dicoret karena tidak valid sehingga data terkumpul yang dipertahankan
13 juta nomor rekening. Dengan demikian, ada sisa kuota 2,7 juta.
Adapun dari 13 juta nomor rekening itu, 1,028 juta di antaranya masih menunggu
konfirmasi dan validasi dari perusahaan pengusul. Selain itu, 133.000 nomor lainnya
sedang divalidasi. Dengan begitu, data bersih yang terkumpul baru 11,83 juta rekening.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian
Ketenagakerjaan Haiyani Ru-mondang mengatakan, pemerintah tinggal menunggu
sejumlah perusahaan mengonfirmasi dan mengirim ulang data nomor rekening
pekerjanya yang bermasalah. Namun, pemerintah sudah menutup pelaporan nomor
rekening baru. "Data terakhir kami terima akhir September," ujarnya dalam diskusi
daring, Kamis (17/9/2020).
Deputi Direktur Bidang Humas dan Antarlembaga BP Jamsostek Irvansyah U toh Banja
mengatakan, penyerahan nomor rekening pekerja resmi diakhiri pada 15 September
2020. Pihaknya kini tinggal menunggu perusahaan pengusul mengumpulkan data
rekening yang harus dikonfirmasi ulang.
Soal kuota yang masih tersisa, Utoh menyatakan, kebijakan tentang penggunaan
anggaran menjadi domain pemerintah, bukan BP Jamsostek. BP Jamsostek kini
mengevaluasi faktor penyebab sulitnya mengumpulkan nomor rekening guna memenuhi
target kuota.
Perluas sasaran
Sebanyak 11,8 juta data nomor rekening yang sudah dikumpulkan BP Jamsostek resmi
diserahkan ke Kementerian Ketenagakerjaan untuk dicek ulang. Penyaluran subsidi kini
sudah mencapai 99,32 persen untuk tahap pertama (2,5 juta orang), 99,28 persen untuk
tahap kedua (3 juta orang), dan 40,9 persen untuk tahap ketiga (3,5 juta orang).
Penyaluran tahap keempat untuk 2,8 juta orang baru akan diproses.
Terkait rencana pemerintah memperluas sasaran program subsidi upah, Ketua Satuan
Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Budi Gunadi Sa-dikin mengatakan, pekerja
yang belum mendapat subsidi upah bisa mengakses program lain, seperti Kartu Prakerja.
"Tidak bisa tiba-tiba ada yang mengatakan butuh uang. Harus mendaftar, harus ada
verifikasi datanya, agar program ini tepat sasaran," kata Budi.
Haiyani Rumondang menambahkan, pemerintah sudah mulai membicarakan penyaluran
subsidi upah untuk peserta BP Jamsostek berstatus bukan penerima upah. Mereka
umumnya berasal dari sektor informal, baik pelaku usaha mikro dan kecil maupun
pekeija di sektor informal.
18