Page 205 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 205

Selama  program  BSU  digulirkan,  Kemnaker  telah  menerima  data  pekerja  berpendapatan  di
              bawah  Rp5  juta  sebanyak  9  juta.  Pencairan  dilakukan  secara  bertahap  yakni  pada  batch  I
              disalurkan kepada 2,5 juta pekerja, batch II 3 juta pekerja dan batch III kepada 3,5 juta pekerja.

              Bila  data  calon  penerima  yang  sebanyak  2,8  juta  pekerja  itu  tervalidasi,  maka  data  pekerja
              berpendapatan di bawah Rp5 juta yang datanya akurat mencapai 11,8 juta pekerja. Sedangkan
              target awal dari program ini menyasar kepada 15,7 juta orang.

              Program  BSU  hanya  diperuntukkan  kepada  pekerja  berpendapatan  Rp5  juta  ke  bawah  dan
              merupakan peserta aktif dari BPJamsostek. Program ini diagendakan berjalan selama 4 bulan
              dengan besaran subsidi yang diterima pekerja tiap bulannya sebesar Rp600 ribu. Akan tetapi
              pencairan dilakukan hanya dua kali dan dalam sekali penyaluran penerima BSU mendapatkan
              uang sebesar Rp1,2 juta.

              Nantinya, data yang telah diverifikasi ulang akan diproses oleh tim Kuasa Pengguna Anggaran
              (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk dapat segera dicairkan
              kepada bank penyalur. Selanjutnya, bank penyalur akan menyalurkan uang subsidi ke rekening
              penerima  secara  langsung,  baik  itu  rekening  Bank  Himbara  (Himpunan  Bank  Milik  Negara)
              maupun rekening bank swasta lainnya.

              Berdasarkan data Kemenaker per 14 September 2020 menunjukkan, penyaluran subsidi batch I
              dan batc II telah diberikan kepada 5,45 juta penerima atau 99,1% dari total penerima tahap I
              dan  tahap  II  sebanyak  5,5  juta  orang.  Sedangkan  realisasi  penyaluran  tahap  III  baru  akan
              terlihat dalam beberapa hari ke depan. (OL-2).

















































                                                           204
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210