Page 201 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 201
Judul BPJS Ketenagakerjaan Coret 1,7 Juta Rekening dari Daftar Penerima
Subsidi Gaji
Nama Media liputan6.com
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://www.liputan6.com/bisnis/read/4359000/bpjs-ketenagakerjaan-
coret-17-juta-rekening-dari-daftar-penerima-subsidi-gaji
Jurnalis Liputan6.com
Tanggal 2020-09-17 16:50:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Agus Susanto (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan) Setelah kita lakukan validasi 1,7
juta ini tidak bisa dilanjutkan atau kita drop kita serahkan kepada Kemenaker
neutral - Agus Susanto (Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek)) Total data nomor
rekening yang sudah kita serahkan ke Kementerian ketenagakerjaan 11,8 juta rekening yang
sudah ditransfer
neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Kemarin kita menerima data baru dari BPJS ketenagakerjaan
2,8 juta calon penerima, mudah-mudahan batch keempat ini akan kita proses sesuai juklaknya
(petunjuk pelaksanaan), mulai hari ini kita akan melakukan ceklis untuk 4 hari kerja untuk
melihat kesesuaian data yang diberikan BPJS ketenagakerjaan
positive - Budi (None) Dari 15 juta tenaga kerja yang didaftar di BPJS yang eligible untuk program
bantuan subsidi gaji sekitar 398 ribu merupakan tenaga kerja honorer. Jadi Alhamdulillah kita
sudah bisa melakukan transfer batch pertama dan batch kedua. Insyaallah nanti batch ke 3, 4,
5 nya bisa segera kita transfer akhir September
positive - Budi (None) Ini program yang baru diluncurkan (27 Agustus 2020) penetrasinya sudah
cukup baik kita sudah Salurkan 2 batch sekitar Rp 7 triliun lebih hampir Rp 8 triliun yang sudah
kita salurkan untuk 2 batch. Rencananya akan kita berikan ke 15,72 juta karyawan yang terdaftar
di BPJS
Ringkasan
Jakarta - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek menyoret sebanyak 1,7 juta nomor rekening
dari daftar 15,7 juta calon penerima subsidi gaji Rp2,4 juta. Rekening peserta tersebut dihapus
lantaran masih tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
(Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.
200