Page 52 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 52

Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian
              Covid-19.



              APARAT TNI/POLRI MULAI AWASI PERKANTORAN

              PENGAWASAN  protokol  kesehatan  di  perkantoran  pada  pembatasan  sosial  berskala
              besar  (PSBB)  di  Ibu  Kota  dijamin  akan  lebih  agresif.  Dalam  pelaksanaannya,  Dinas
              Tenaga Kerja. Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta akan didampingi
              aparat TNI dan Polri.

              Wakil  Gubernur  Ahmad  Riza  Patria  alias  Ariza  mengatakan  pengawasan  itu  merujuk
              Peraturan  Gubernur  DKI  Nomor  79  Tahun  2020  tentang  Penerapan  Disiplin  dan
              Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian
              Covid-19.

              Petugas  tidak  hanya  mengawasi  di  depan  gedung  seperti  pemeriksaan  suhu  atau
              pemakaian  masker  dan  protokol  jaga  jarak  di  elevator.  "Mereka  juga  bisa  masuk  ke
              gedung perkantoran, melihat apakah ada jaga jarak di dalam kantor, apakah jumlah
              karyawan  sudah  memenuhi  25%  atau  50%  sesuai  jenis  perusahaan,"  kata  Ariza,
              kemarin.

              Ia  meminta  setiap  perkantoran  bisa  disiplin  dan  mematuhi  protokol  kesehatan  yang
              ditetapkan. Perusahaan wajib membatasi karyawan yang bekerja hanya sebanyak 25%

              dari kapasitas kantor, jika perusahaan itu bergerak di bidang nonesensial.

              Untuk perusahaan yang bergerak di bidang esensial, dibatasi karyawannya hanya 50%.
              Perusahaan yang termasuk 11 sektor esensial antara lain kesehatan, konstruksi, logistik,
              komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perhotelan, energi, kebutuhan sehari-
              hari, pangan/minuman, industri strategis, dan pelayanan dasar serta jasa utilitas.

              Perkantoran juga diwajibkan melakukan pengecekan suhu, menyediakan hand sanitizer,
              tempat  cuci  tangan,  dan  mengatur  jam  kerja  karyawan.  "Makanya  kami  minta
              perkantoran  sejak  masa  PSBB  itu  25%.  bahkan  sedapat  mungkin  kerja  di  rumah.
              Kemudian  sifnya  diatur,  jam  pergi,  istirahat,  pulang,  berjarak  2-3  jam.  Kemudian  di
              perkantoran kita minta ada wastafel rutin dibersihkan, disinfektan, hand sanitizer. Kita
              minta ada jarak dan pakai masker," tukas Ariza.

              Lapor pelanggaran

              Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Eneng Maliyanasari mengimbau masyarakat dan karyawan
              untuk berani melaporkan pelanggaran yang terjadi di kantor. Hal itu lantaran klaster
              perkantoran menjadi salah satu tempat yang dinilai rawan penyebaran covid-19.

              "Kalau  semisalnya  ada  pelanggaran  tolong  dilaporkan  karena  Dinas  Ketenagakerjaan
              buka beragam lini pengaduan. Bisa ke Whatsapp, e-mail, aplikasi Jaki langsung untuk
              dinas itu bisa mengawasi secara langsung karena dinas juga terbatas pengawasannya,"
              kata Eneng.

              Menurutnya. Disnakertrans DKI tidak akan mampu mengawasi atau melakukan sidak ke
              67 ribu sektor usaha. Sehingga. jika ada kantor yang tidak menerapkan aturan maksimal
                                                           51
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57