Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 140

STRATEGI MENAKER IDA HADAPI TRANSFORMASI KETENAGAKERJAAN DI ERA
              INDUSTRI 4.0
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan kesiapannya menghadapi revolusi industri
              4.0, khususnya dalam melakukan transformasi pada sektor ketenagakerjaan. Menaker Ida pun
              membeberkan  beberapa  strategi  untuk  mendorong  kesiapannya  menghadapi  transformasi
              ketenagakerjaan.

              "Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan strategi untuk bisa berperan dan proses link
              and match pasar kerja. Terlebih di industri 4.0 yang mengedepankan penggunaan teknologi dan
              sistem online," ujar Menaker Ida saat menyampaikan keynote speech pada webinar "Kesiapan
              Ketenagakerjaan  Indonesia  Menghadapi  Revolusi  Industri  4.0"  yang  diselenggarakan  oleh
              KAGAMA, di Jakarta, Sabtu (11/6).

              Menaker  Ida  menambahkan,  untuk  menghadapi  proses  transformasi  ketenagakerjaan  di  era
              revolusi industri ini, Kemnaker terus melakukan kajian labour market assessment sebagai dasar
              penyusunan kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis
              pekerjaan baru di era pandemi.

              World Economic Forum (WEF) dalam laporan terbarunya memperkirakan di dunia akan ada 97
              juta pekerjaan baru yang tumbuh bersamaan dengan 85 juta pekerjaan yang akan berkurang.
              Untuk Indonesia sendiri, sebagaimana dilaporkan McKinsey, diprediksi akan ada 23 juta jenis
              pekerjaan yang terdampak oleh otomatisasi, serta akan ada puluhan juta pekerjaan baru yang
              muncul dalam kurun waktu tersebut.

              "Dalam  Revolusi  Industri  4.0,  penggunaan  teknologi  yang  semakin  meningkat  dalam  segala
              aspek  kehidupan  membuat  pekerjaan  menjadi  sangat  fleksibel  baik  secara  waktu  ataupun
              tempat,  sehingga  pekerjaan  tidak  lagi  harus  dikerjakan  dari  kantor  dengan  jam  kerja  yang
              monoton.  Perubahan  ini  mempercepat transformasi  ketenagakerjaan  yang  terus  bergerak  ke
              arahrevolusi industri 4.0," kata Menaker Ida.

              Oleh karena itu, kata Menaker Ida, pada saat ini kompetensi dan fleksibilitas kerja menjadi poin
              utama. Tenaga kerja juga dituntut untuk menguasai perkembangan teknologi dengan soft skills
              yang memadai.
              Selain itu, kreativitas, inovasi dan kewirausahaan akan menjadi poin penting bagi perkembangan
              dunia usaha ke depannya.

              Menurutnya, kebijakan ini juga dikolaborasikan dengan kebijakan pelatihan vokasi lainnya seperti
              kebijakan  Triple  Skilling  yakni  skilling,  re-skilling  dan  up-skilling  bagi  pekerja;  optimalisasi
              pemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills; perubahan kurikulum dan metode yang
              berfokus  pada  human  digital  online,  penggunaan  metode  blended  training,  serta  kolaborasi
              dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang sesuai
              dengan kebutuhan pasar kerja.

              Kemudian, Ia menambahkan, Kemnaker juga terus melaksanakan program BLK Komunitas untuk
              memperluas jangkauan pelatihan vokasi.

              "Menjadikan  transformasi  BLK  sebagai  salah  satu  lompatan  besar  yang  dilakukan  untuk
              menjadikan BLK sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang
              berdaya saing global serta dapat memenuhi kualifikasi kemampuan terbaru yang dibutuhkan
              oleh dunia industri," tambahnya.




                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145