Page 176 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 176

Kemnaker telah mempersiapkan tujuh langkah strategis dalam menghapus pekerja anak di tahun
              2021.  Pertama,  meningkatkan  kesadaran  masyarakat,  terutama  di  daerah  pedesaan  dan
              kelompok  rentan  agar  peduli  pada  pemenuhan  hak  anak  dan  tidak  melibatkan  anak  dalam
              pekerjaan berbahaya Kedua, langkah-langkah koordinasi dan asistensi untuk mengembalikan
              anak-anak  ke  dalam  proses  pendidikan  dengan  menggunakan  berbagai  pendekatan.  Ketiga,
              memberikan pelatihan pada pekerja anak dari kelompok rentan (putus sekolah dan keluarga
              miskin)  dalam  program  pelatihan  berbasis  komunitas  dan  pemagangan  pada  lapangan
              pekerjaan.
              Keempat, memfasilitasi intervensi bantuan sosial atau pelindungan sosial pada kelompok/buruh
              dan  keluarga  miskin  yang  terdampak  Covid-19  yang  memiliki  kerentanan  terhadap  anggota
              keluarga untuk menjadi pekerja anak. Kelima, melakukan supervisi ke perusahaan yang disinyalir
              mempekerjakan anak.

              Keenam,  melakukan  sosialisasi  informasi  norma  kerja  anak  kepada  stakeholder.  Kemudian
              terakhir, pencanangan zona atau kawasan bebas pekerja anak di Sumatera Utara, Sumatera
              Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
              Saat ini, lanjut Ida, masih ada kelompok usia anak-anak di Indonesia yang belum memperoleh
              hak  mereka  secara  penuh,  terutama  bagi  anak  yang  terlahir  dari  keluarga  prasejahtera.
              "Ketidakberdayaan ekonomi orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga memaksa anak-
              anak  terlibat  dalam  pekerjaan  yang  membahayakan  atau  bahkan  terjerumus  dalam  bentuk-
              bentuk pekerjaan terburuk untuk anak yang sangat merugikan keselamatan, kesehatan, dan
              tumbuh kembang anak," katanya.

              Menaker  Ida  memberikan  apresiasi  setinggi-tingginya  kepada  para  pihak  atas  partisipasinya
              dalam penanggulangan pekerja anak, serta mengajak instansi terkait dan seluruh komponen
              masyarakat, untuk bersama-sama mendukung penanggulangan pekerja anak secara nasional.
              "Stop pekerja anak! Mari dukung upaya Pemerintah dengan meningkatkan kepedulian kepada
              anak-anak sekitar kita," tegasnya.

              Sementara itu, Dirjen Binwasnaker & K3 Haiyani Rumondang menambahkan, pekerja anak yang
              telah  berhasil  ditarik  dari  dunia  kerja  kemudian  ditindaklanjuti  ke  dunia  pendidikan  yaitu
              pendidikan formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), pendidikan non formal (paket A, paket B, paket
              C, dan pesantren).

              "Program pelatihan telah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas
              Pendidikan  dan  Kebudayaan  di  tingkat  Provinsi,  Kementerian  Sosial,  Dinas  Sosial  di  tingkat
              Provinsi,  Kementerian  Agama,  Kantor  Wilayah  Agama  Provinsi  dan  Lembaga  Swadaya
              Masyarakat (LSM)," ungkap Haiyani.






















                                                           175
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181