Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 178

"Kami  di  Kementerian  Ketenagakerjaan  serius  dan  tegas  dalam  melakukan  berbagai  upaya
              konkrit guna mengurangi pekerja anak di Indonesia," jelas Menaker Ida.
              Berbagai upaya yang akan di lakukan di tahun 2021 ini di antaranya pertama, meningkatkan
              kesadaran masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan pada kelompok rentan, agar peduli
              pada  pemenuhan  hak  anak  dan  tidak  melibatkan  anak  dalam  pekerjaan  berbahaya.  Hal  ini
              dilakukan di antaranya melalui supervisi ke perkebunan kelapa sawit dan perkebunan tembakau.

              Kedua,  langkah-langkah  koordinasi  dan  asistensi  untuk  mengembalikan  anak-anak  ke
              Pendidikan, dengan menggunakan berbagai pendekatan.

              Ketiga,  memberikan  pelatihan  pada  pekerja  anak  dari  Kelompok  Rentan  (Putus  Sekolah  dan
              Keluarga Miskin) dalam program pelatihan berbasis komunitas dan pemagangan pada lapangan
              pekerjaan.

              Keempat, memfasilitasi intervensi bantuan sosial atau pelindungan sosial pada Kelompok /Buruh
              dan  keluarga  miskin  yang  terdampak  Covid-19  yang  memiliki  kerentanan  terhadap  anggota
              keluarga untuk menjadi pekerja anak.

              Kelima, melakukan supervisi/pemeriksaan ke perusahaan yang diduga mempekerjakan anak.

              Keenam, melakukan sosialisasi/penyebarluasan informasi norma kerja anak kepada stake holder.
              Dan  langkah  terakhir,  pencanangan  zona/  kawasan  bebas  pekerja  anak  di  Sumatera  Utara,
              Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
              Menaker  Ida  mengakui,  saat  ini  masih  ada  anak  di  Indonesia  yang  belum  memperoleh  hak
              mereka secara penuh, terutama bagi anak yang terlahir dari keluarga prasejahtera.

              "Ketidakberdayaan ekonomi orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga memaksa anak-
              anak terlibat dalam pekerjaan yang membahayakan atau bahkan terjerumus dalam bentuk-betuk
              pekerjaan terburuk untuk anak yang sangat merugikan keselamatan, kesehatan, dan tumbuh
              kembang anak," katanya.

              Menaker  Ida  memberikan  apresiasi  setinggi-tingginya  kepada  para  pihak  atas  partisipasinya
              dalam penanggulangan pekerja anak, serta mengajak Instansi terkait dan seluruh komponen
              masyarakat, untuk bersama-sama mendukung penanggulangan pekerja anak secara nasional.

              "Stop pekerja anak! Mari dukung upaya Pemerintah dengan meningkatkan kepedulian kepada
              anak-anak sekitar kita," tegas Ida.

              Sementara itu, Dirjen Binwasnaker & K3, Haiyani Rumondang, menambahkan, pekerja anak yang
              telah  berhasil  ditarik  dari  dunia  kerja  kemudian  ditindaklanjuti  ke  dunia  Pendidikan  yaitu
              Pendidikan formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA), pendidikan non formal (paket A, paket B, paket
              C, dan pesantren).

              "Program pelatihan telah bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas
              Pendidikan  dan  Kebudayaan  di  tingkat  Provinsi,  Kementerian  Sosial,  Dinas  Sosial  di  tingkat
              Provinsi,  Kementerian  Agama,  Kantor  Wilayah  Agama  Provinsi  dan  Lembaga  Swadaya
              Masyarakat (LSM)," ungkap Haiyani.

              [hrs].






                                                           177
   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183