Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 172

Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 103 ribu diantaranya telah berada di kampung
              halamannya masing-masing.



              PEMERINTAH HARUS PERHATIKAN NASIB PMI YANG TERDAMPAK COVID-19

              , Jakarta  - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah memikirkan nasib
              para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19. Hal ini
              dikatakan Netty merespon pernyataan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
              Doni Monardo yang mengatakan 144.327 PMI telah kembali ke Indonesia. Kemudian menurut
              Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 103 ribu diantaranya telah berada di
              kampung halamannya masing-masing.

              "Pemerintah  harus  memiliki  solusi  untuk  Pekerja  Migran  Indonesia  yang  terpaksa  pulang.
              Sebagian besar dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung. Jika
              mereka tidak bekerja, maka pasti berdampak pada ekonomi keluarganya," ungkap Netty melalui
              pernyataan tertulis kepada Parlementaria belum lama ini.

              Netty mengkhawatirkan, kondisi ini akan menurunkan tingkat belanja dan konsumsi masyarakat
              dan berimplikasi pada buruknya angka pertumbuhan ekonomi. "Harus ada upaya terobosan
              penyediaan lapangan kerja untuk menyerap potensi mereka. Jika tidak, angka pengangguran
              semakin tinggi dan berpotensi menjadi masalah tersendiri di daerah. Di dapil saya, Cirebon dan
              Indramayu, kondisi ini dikeluhkan para pejabat dinas tenaga kerja," katanya  Politisi Fraksi PKS
              ini menyampaikan, berdasarkan laporan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
              Barat, selama periode Januari-April, sebanyak 5.491 orang PMI yang pulang ke Jawa Barat.
              Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah.
              "Pemerintah juga harus memperluas perlindungan sosial dan kesehatan para pekerja migran.
              Info yang saya terima, tidak sedikit mereka yang pulang dalam keadaan positif Covid-19. Apakah
              perangkat kesehatan di daerah sudah disiapkan untuk menangani hal tersebut?" tanya Netty.

              Ia juga menyoal pentingnya pemerintah membuat kebijakan fundamental yang memperkuat
              regulasi  perlindungan  hak  pekerja,  akselarasi  investasi  serta  pemulihan  industri  dan
              perdagangan.  "Ratusan  ribu  pekerja  migran  kita  dipulangkan  dan  lainnya  di-PHK  atau
              dirumahkan. Tentu tidak masuk akal jika Indonesia malah menerima masuknya sejumlah TKA
              untuk bekerja di sektor yang bisa ditangani oleh anak negeri. Dimana letak nasionalisme dan
              pembelaan kita pada keadilan sosial?" tegasnya.

              Disamping itu, Netty juga mengkritisi penyaluran Bansos Covid-19 yang belum mencapai target
              seratus persen. Netty meminta agar hal ini segera dikebut dan tidak ada lagi data penerima
              yang kacau. Ia meminta para keluarga PMI untuk diperhatikan, jangan sampai ada keluarga
              yang seharusnya menerima bansos malah terlewatkan.

              (dpr).















                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177