Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 23
Menurut Pepep, berdasarkan hasil musyawarah antara buruh dan manajemen, alasan tak ada
kemampuan keuangan yang membuat perusahaan ditutup hingga mem-PHK karyawan.
"Alasannya hanya tidak punya uang sehingga dinyatakan perusahaan tutup. Tapi tidak ada
keterangan pengadilan bahwa perusahaan pailit, makanya ini menjadi simpang siur," jelasnya.
Belum lagi, aset perusahaan seperti areal pabrik disebut sudah menjadi agunan ke bank kecuali
450 unit mesin pabrik. "Untuk nilainya kurang tahu karena harus oleh pengadilan melalui juru
taksir (appraisal). Kalaupun jadi agunan, kami tetap mengajukan sita eksekusi aset sehingga
bisa berdampingan dengan pihak bank," katanya.
Pepep menyatakan, mayoritas buruh PT Matahari Jaya Sentosa merupakan kaum ibu. Sebagian
ada yang sudah bekerja di perusahaan lain tetapi tak sedikit juga yang menganggur.
"Kasihan banyak karyawan yang menunggu nasib uang pesangon sampai sekarang belum dapat
kejelasan. Apalagi pandemi Covid-19 seperti sekarang pekerjaan sulit didapat. Makanya mereka
sangat berharap uang pesangon dan hak lainnya segera dilunasi," tuturnya.
DPRD mengawal
Anggota DPRD Kota Cimahi Robin Sihombing menyatakan pihaknya turut mengawal kasus
tersebut karena merasa prihatin atas nasib para pekerja yang hingga saat ini belum
mendapatkan pesangon. "Walaupun pengusaha pailit, hak karyawan berupa pesangon harus
segera dibayarkan oleh pihak pengusaha. Pesangon bisa menjadi modal usaha bagi te-man-
teman yang di PHK sejak dua tahun lalu," ujarnya.
Menurut Robin, kasus tersebut bisa menjadi barometer dunia usaha. "Ini kasus pertama putusan
inkrah PHI buruh menang atas perusahaan yang kolaps. Pengusaha harus hargai buruh karena
pekerja itu aset, bukan beban. Hal ini juga akan kita dorong ke Pem-kot Cimahi agar Perda
Ketenagak-erjaaan bisa benar-benar melindungi hak pekerja," tuturnya. (Ririn NF)###
caption :
SEJUMLAH korban pemutusan hubungan kerja (PHK) membawa anak mereka saat mengikuti
aksi menuntut pesangon di pabrik PT Matahari Sentosa Jaya, Jalan Joyodikromo, Kota Cimahi,
Senin (22/6/2020). Mereka menagih hak sesuai putusan Pengadilan Hubungan Industrial
Bandung *
22