Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 39

PEMERINTAH KLAIM KERJAKAN REKOMENDASI KPK

              IIT SEPTYANINGSIH

              Kementerian  Koordinator  (Kemenko)  Perekonomian  mengekiaim  tengah  menindaklanjuti
              rekomendasi  Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  mengenai  pelaksanaan  program  kartu
              prakerja. Pekan lalu, KPK mengumumkan sejumlah masalah terkait pelaksanaan program yang
              memakan anggaran puluhan triliun rupiah tersebut.

              Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha
              Kecil Menengah Kemenko Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja, M
              Rudy  Salahuddin,  menyatakan,  sampai  sekarang  gelombang  IV  program  prakerja  belum
              dilaksanakan. Hal ini berkaitan dengan rekomendasi KPK tersebut.

              Ia pun menjelaskan, pelaksaan program tahap I hingga III hingga KPK menemukan adanya
              masalah. Program kartu prakerja telah dimulai pada 11 Aprfl dengan membuka pendaftaran
              gelombang I, lalu dilanjut gelombang II dan III.

              "Pada 20 Maret lalu kita sudah Iaunching program sekaligus penandatanganan perjanjian kerja
              sama  (PKS)  antra  platform  dengan  PMO  (Project  Management  Officer)  Kartu  Prakerja.  Ini
              landasan kita jalankan program yang selanjutnya kita buka gelombang pertama pada 11 April,"
              kata Rudy dalam konferensi pers virtual pada Senin, (22/6).

              Setelah kartu prakerja diluncurkan, kata dia, ada polemik di masyarakat terkait kepesertaan,
              karena program itu banyak dinikmati oleh orangyang bukan korban pemutusan hubungan kerja
              (PHK) atau yang dirumahkan. Kemitraan dengan platform digital pun menjadi polemik karena
              dinilai tidak transparan. Kemudian, terkait jenis pelatihan yang mirip pelatihan gratis di internet.

              Maka,  pada  30  April,  kata  dia,  Menteri  Koordinator  Perekonomian  Ai  H  angga  Har-tarto
              menyampaikan  surat  ke  KPK  untuk  audiensi  sekaligus  meminta  masukan  lembaga  tersebut.
              Pada 6 Mei audiensi berlangsung.

              Pada 2 Juni 2020, KPK menyurati Airlang-ga terkaitadanya risiko tidak efisiensi dan kerugian
              negara  dalam  pelaksanaan  kartu  prakerja.  KPK  lalu  merekomendasikan  adanya  evaluasi
              pelaksanaan program sebelumnya.
              Dalam  rekomendasi yang  diumumkan  KPK pada  Kamis  (18/6),  ada  sejumlah  temuan  dalam
              prorgam  tersebut.  Di  antaranya  konflik  kepentingan  platform  penyedia  pelatihan  Prakerja,
              penggunaan  teknologi  yang  tidaksesuai  kebutuhan,  dan  pembelian  kon-ten  pelatihan  yang
              seharusnya  bisa  didapatkan  gratis.  "Terdapat  konflik  kepentingan  pada  lima  dari  delapan
              platform digital dengan lembaga penyedia pelatihan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata
              dalam paparannya, Kamis. KPK kemudian memberikan tujuh rekomendasi kepada pemerintah.

              Rudy mengatakan, Kemenko Perekonomian telah menindaklanjuti kajian KPK dengan segera
              mengadakan rapat teknis bersama kementerian dan otoritas terkait lainnya. Hasilnya, dibentuk
              tim teknis yang dipimpin oleh Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara untuk
              memperbaiki tata kelola program Kartu Prakerja.

              Tim teknis ini juga bertanggung jawab melihat tata kelola agarsasuai prosedur hukum yang
              berlaku.  Rudy  menambahkan,  pihaknya  juga  tengah  memperbaiki  Perpresyangselama  ini
              menjadi rujukan. Perpres ini disusun sebelum adanya pandemi Covid-19 di Tanah Air.

              Selain menunggu revisi Perpres, pelaksanaan gelombang IV juga menunggu hasil verifikasi dari
              Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait evaluasi gelombang I hingga
              II.


                                                           38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44