Page 42 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 42
LEMAHNYA MANUFAKTUR DORONG KENAIKAN ANGKA PENGANGGURAN
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan jumlah pengangguran
di Indonesia pada 2021 mendatang berkisar 10,7 juta hingga 12,7 juta orang. Melonjaknya
angka pengangguran tersebut hingga menembus dua digit karena ada penambahan
pengangguran baru tahun ini sekitar 4 hingga 5,5 juta orang akibat dampak Covid-19.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2020 diperkirakan berada di kisaran
8,1 hingga 9,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan target dalam APBN 4,8 hingga 5 persen
dan dari angka realisasi tahun lalu sebesar 5,28 persen, sedangkan target TPT tahun depan
akan ada di kisaran 7,7 sampai 9,1 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Mono-arfa,
dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (22/6), mengatakan peningkatan
pengangguran didorong oleh melemahnya kinerja industri manufaktur yang turun hingga 30
persen selama 10 minggu yang mengakibatkan banyak pekerja yang dirumahkan.
Industri manufaktur, jelasnya, secara keseluruhan mempekerjakan 18 juta tenaga kerja,
sebanyak 9,8 juta di antaranya merupakan manufaktur padat karya sehingga sangat
berkontribusi terhadap ekonomi.
"Sebanyak 9,8 juta itu kalau 30 persen atau lebih dari setengah dirumahkan mengakibatkan
utilisasi rendah sekali," kata Suharso.
Dengan potensi melonjaknya angka pengangguran dikhawatirkan akan menambah jumlah
penduduk miskin Indonesia. Jika tidak diintervensi pemerintah angka kemiskinan berpotensi
naik sekitar empat juta orang.
"Pada September 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan 9,22 persen dan tanpa
intervensi kira-kira tingkat kemiskinan mencapai 10,63 persen atau jumlahnya naik sekitar
empat juta orang dari 24 juta ke 28 juta orang," katanya.
Sebab itu, dia memastikan fokus dan strategi pemerintah pada 2021 adalah mempercepat
pemulihan ekonomi nasional dan reformasi sosial termasuk menekan jumlah pengangguran dan
kemiskinan.
"Dengan intervensi kita bisa menekan di bawah satu juta dan mudah-mudahan rasionya masih
bisa satu digit Pada 2021, kita berharap ditargetkan 9,2 persen sampai 9,7 persen," katanya.
Stimulus Dipercepat
Menanggapi potensi kenaikan angka pengangguran dan kemiskinan itu, Wakil Ketua Komisi XI
DPR, Amir Uskara, berharap pemerintah lebih fokus dan mempercepat stimulus yang disalurkan
ke sektor-sektor padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
"Pemerintah sudah membuat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), tinggal dipertajam
dan segera dieksekusi agar sektor yang menerima stimulus tersebut bisa terakselerasi dengan
cepat," kata Amir.
Manufaktur, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pertanian, kata Amir, harus
menjadi prioritas pemerintah karena daya serap tenaga kerja yang lebih banyak serta
mendorong konsumsi bisa tumbuh seperti semula.
41