Page 164 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 164

KEUKEUH MINTA KENAIKAN UPAH, KSPI BANDINGKAN DENGAN ZAMAN HABIBIE

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  menyuarakan  kekecewaan  mereka  terhadap
              pemerintah yang berpihak terhadap pengusaha. Pasalnya menurut mereka, pemerintah bakal
              mengabulkan usulan pengusaha agar tidak ada kenaikan upah minimum tahun 2021.

              " Upah minimum , UMK, UMSK, UMP tidak naik yang nampaknya pemerintah akan memenuhi
              kemauan  pengusaha.  Lagi-lagi  kemauan  pengusaha,"  kata  Presiden  KSPI  Said  Iqbal  melalui
              konferensi pers virtual, Rabu (21/10/2020).

              KSPI  menegaskan,  pihaknya  tetap  mengusulkan  serta  bersikap  menuntut  kenaikan  upah
              minimum , UMP, UMK dan UMSK harus tetap ada. Adapun kenaikan upah yang dituntut KSPI
              adalah sebesar 8 persen.

              "Dari mana melihatnya? Dari angka kenaikan 3 tahun berturut-turut," ujarnya.
              Ada  dua  alasan  yang  membuat  KSPI  keukeuh  menuntut  kenaikan  upah  minimum  .  Alasan
              pertama, perbandingan kondisi ekonomi pada tahun 1998 dengan saat ini, yang kala itu menurut
              Said, pertumbuhan ekonominya minus 17 persen.

              "Gubernur DKI merekomendasikan dan diputuskan oleh Menteri Ketenagakerjaan naiknya (upah
              minimum)  atas  perintah  Presiden  BJ  Habibie,  upah  minimum  naik  16  persen.  Padahal
              pertumbuhan ekonominya minus 17 persen. Dengan analogi yang sama kita belum sampai minus
              16 persen pada tiga kuartal ini. Baru setengah dibandingkan tahun 98-99," ucap dia.
              Menurut Said, permintaan kenaikan upah minimum sebesar 8 persen merupakan hal yang wajar.
              Tujuannya untuk menjaga purchasing power atau daya konsumsi masyarakat tetap terjaga.

              "Investasi kan lagi hancur. Belanja pemerintah berdarah-darah, net ekspor lebih tidak bagus.
              Konsumsi yang dijaga agar tidak makin resesi lebih dalam. Melalui upah untuk menjaga daya
              beli masyarakat atau purchasing power ," katanya.

              Alasan kedua, berdasarkan fakta KSPI di lapangan, masih banyak perusahaan yang beroperasi.
              Anggota KSPI sendiri disebutkan ada 90 persen masih bekerja. Kendati profitnya menurun, tapi
              perusahaan masih beroperasional.

              "Bahkan,  beberapa  industri  otomotif  memanggil  kembali  karyawan-karyawan  baru  untuk
              dikontrak.  Bagaimana  yang  tidak  mampu?  Bagi  yang  tidak  mampu  melampirkan  surat  ke
              Kementerian  Ketenagakerjaan  dengan  menyertakan  laporan  pembukuan  bahwa  dia  tidak
              mampu atau rugi," ujarnya.

























                                                           163
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169