Page 180 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 180

Sebelumnya, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta
              Sarman Simanjorang, mengatakan penetapan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) 2021 tidak ada
              kenaikan, sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan.

              Menurut Sarman, jika melihat pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang sangat tertekan dampak
              pandemi covid 19, dimana kuartal I turun 2,97 persen, kuartal II terkontraksi minus 5,32 persen.

              Lalu,  pertumbuhan  ekonomi  kuartal  III  tetap  terkontraksi  minus  2,9-1,1  persen.  Kemudian,
              kuartal IV juga diprediksi minus dengan demikian pertumbuhan ekonomi tahun 2020 dipastikan
              minus.

              Bahkan Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 terkontraksi minus 2
              persen. Disisi lain inflasi tahunan berdasarkan data Bank Indonesia sampai dengan bulan Oktober
              sebesar 1,41 persen.

              "Dengan data pertumbuhan ekonomi dan inflasi 2020 maka kenaikan UMP 2021 diperkirakan 0
              persen," kata Sarman kepada Liputan6.com , Selasa (20/10/2020) Hal itu sesuatu yang wajar
              karena  pandemi  covid  19  telah  memukul  dunia  usaha,  dimana  banyak  UKM  yang  tutup,
              terjadinya PHK dan pekerja dirumahkan, cash flow pengusaha yang semakin mengkhawatirkan
              dan akhirnya daya beli masyarakat menurun.

              "Disisi lain kondisi dunia usaha saat ini juga sangat tidak memungkin UMP dinaikkan. Beban
              pengusaha sudah sangat berat, mampu bertahan selama pandemi ini saja sudah bersyukur, jika
              UMP dinaikkan akan sangat memukul pengusaha dan mendorong pengusaha semakin terpuruk,"
              ungkapnya.

              Kendati begitu, jika terdapat sektor-sektor tertentu yang memungkinkan menaikkan UMP seperti
              sektor  telekomunikasi,  kesehatan  dapat  dirundingkan  secara  bipartite.  Namun  secara  umum
              kondisi pelaku usaha saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

              "Kita berharap agar teman-teman Serikat Pekerja/Buruh dapat memahami kondisi ini dan tidak
              menuntut kenaikan UMP yang berlebihan dalam situasi dan kondisi ekonomi yang sudah masuk
              resesi," ujarnya.

              Demikian Sarman menegaskan sesuai PP Nomor 78 tahun 2015, Gubernur menetapkan UMP
              tahun berikutnya setiap tanggal 1 November, maka kenaikan UMP 2021 akan resmi ditetapkan
              pada akhir bulan Oktober dan diumumkan serentak tanggal 1 November 2020.

              "Sampai dengan saat ini penetapan UMP tahun 2021 tetap memakai formula berdasarkan PP 78
              tahun 2015 yaitu UMP tahun berjalan ditambah dengan perkalian UMP tahun berjalan dengan
              pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional," pungkasnya.






















                                                           179
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185