Page 182 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 182

BLT SUBSIDI GAJI TERMIN KEDUA DITARGETKAN MULAI CAIR AWAL NOVEMBER

              Penyaluran subsidi gaji atau upah bagi pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan termin kedua
              ditargetkan mulai cair pada awal November 2020.

              Hal itu diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

              Menurutnya, termin kedua akan mulai disalurkan jika termin pertama telah selesai.

              Diketahui penyaluran subsidi gaji yang termasuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional
              (PEN) untuk termin pertama tahap satu sampai lima telah mencapai 98,09 persen.

              BLT  Subsidi  Gaji  Gelombang  2  untuk  Bulan  November  dan  Desember  Akan  Cair,  Berikut
              Syaratnya Subsidi tersebut telah tersalurkan kepada 12.166.471 pekerja.

              "Kami  targetkan  pembayaran  termin  II  dapat  disalurkan  pada  awal  bulan  November  setelah
              proses evaluasi penyaluran subsidi gaji /upah termin I ini selesai," ujar Ida, Selasa (20/10/2020)
              dilansir setkab.go.id .
              Ida menyebut dengan anggaran mencapai Rp 37,7 triliun, program bantuan pemerintah berupa
              subsidi gaji /upah ditargetkan bagi 15,7 juta pekerja.

              Pekerja yang mendapatkan subsidi adalah yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan
              per 30 Juni 2020.

              Namun, hingga batas akhir penyerahan data penerima, data yang dikumpulkan dan diserahkan
              BPJS Ketenagakerjaan hanya mencapai 12.4 juta pekerja/buruh.

              "Sisa anggaran akan diserahkan kembali ke Bendahara Negara." "Rencananya, akan disalurkan
              untuk subsidi gaji/upah bagi guru honorer dan tenaga pendidik , baik di lingkup Kemendikbud
              maupun Kemenag," ujarnya.
              Segera Cek Daftar Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta via eform.bri.co.id/bpum, Cukup Siapkan
              KTP Ida juga menyebut pekerja/buruh yang belum menerima BSU bisa dikarenakan kesalahan
              atau ketidakvalidan data, seperti nomor rekening dan NIK.

              "Sampai saat ini yang belum mendapatkan (BSU) sekitar 150 ribuan karena ada kekurangan atau
              ketidaksesuaian data." "Misalnya rekeningnya tidak valid, kemudian NIK-nya kurang nomornya,
              kemudian nomor rekeningnya dia tidak sesuai dengan nama yang diserahkan," ujarnya.

              Ida  menambahkan  dalam  hal  terjadi  kekurangan  atau  ketidakvalidan  data  seperti  nomor
              rekening dan NIK tersebut pihaknya mengembalikan data itu kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              "BPJS  Ketenagakerjaan  memberitahukan  kepada  pemberi  kerja  untuk  memperbaiki  data
              pekerjanya  yang  masuk  dalam  kriteria  penerima  subsidi  gaji/upah,"  imbuhnya  Jadi  Upaya
              Reformasi Ekonomi, Baleg DPR RI: UU Cipta Kerja Butuh Aturan Turunan yang Kuat Diketahui
              berdasar  data  Kemnaker  per  19  Oktober  2020,  bantuan  subsidi  gaji  /upah  tahap  I  telah
              tersalurkan kepada 2.485.687 penerima (99,43 persen).

              Tahap II 2.981.531 penerima (99,38 persen).

              Tahap III 3.476.120 penerima (99,32 persen).

              Sementara untuk tahap IV telah tersalurkan kepada 2.620.665 penerima (94,09 persen).

              Sedangkan tahap V 602.468 penerima (97,39 persen).



                                                           181
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187