Page 220 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 220
MINTA PEMERINTAH NAIKKAN UMP 2021, SERIKAT PEKERJA INGATKAN DEMO
MAKIN PANAS
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, buruh Indonesia
meminta agar upah minimum tahun 2021 naik. Jika upah minimum tidak naik, dikhawatirkan
membuat situasi semakin panas.
Apalagi saat ini buruh masih memperjuangkan penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Di mana
seiring dengan penolakan omnibus law, buruh juga sekaligus akan akan menyuarakan agar upah
minimum 2021 tetap naik. Sehingga aksi-aksi akan semakin besar.
"Irisan ini akan terjadi. Mudah-mudahan pemerintah lebih bijaksana. Ibu Menaker, jangan
sampai tidak naik. Berapa kenaikannya, rundingkan lah di tingkat pengupahan daerah,
kabupaten dan provinsi," kata Iqbal dalam video konferensi, rabu (21/10).
Dalam perhitungannya, Iqbal mengusulkan kenaikan 8 persen. Hal ini didasarkan pada kenaikan
upah rata-rata selama 3 tahun terakhir. Namun pihaknya menyatakan bisa besaran ini dapat
dirundingkan. Tapi, sekali lagi Iqbal menegaskan UMP harus naik.
"Usulan kami 8 persen, tentu ini negotiable. Tapi jangan tidak nai. Saya agak khawatir akan
terjadi aksi besar-besaran yang beririsan dengan UU omnibus law," kata dia.
Adapun pelaksanaannya, bagi perusahaan yang masih mampu harus menaikkan upah minimum.
Lalu untuk perusahaan yang memang tidak mampu, undang-undang sudah menyediakan jalan
keluar dengan melakukan penangguhan upah minimum.
"Kami setuju perusahaan yang tidak mampu bisa melampirkan pembukuan keuangannya nya ke
Kemnaker untuk diberikan relaksasi. Jangan dibalik," kata dia.
"Upah minimum harus ditentukan negara, tidak bisa bipartit. Kalau penundaan ketidakmampuan,
boleh. Negara melindungi dulu safety nettnya, yaitu ditetapkan upah minimumnya," sambung
Iqbal.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani Sumber: Liputan6.com [azz].
219